Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Disperindag Pesawaran

Senin 09-01-2023,10:00 WIB
Editor : Alam Islam

Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2013) adalah hasil kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Pengertian kinerja pegawai dalam dasar-dasar kinerja pegawai adalah: 

1. Kinerja pegawai adalah derajat efektivitas dan efisiensi dari penggunaan elemen produksi.   

2. Kinerja pegawai merupakan sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. 

Secara umum kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Dengan demikian untuk mengukur kinerja, masalah yang paling pokok adalah menetapkan persyaratan-¬persyaratan pekerjaan atas kriterianya. Sedangkan menurut Hasibuan (2017) kriteria penilaian adalah hal-hal yang pada dasarnya merupakan sifat-sifat atau ciri-ciri yang menunjukkan bahwa pelaksanaan suatu pekerjaan tertentu dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Aspek-aspek penilaian kinerja yang dapat ditetapkan adalah prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, dan kepemimpinan. Aspek-aspek yang dinilai tersebut pada dasarnya masih dapat membantu atau memudahkan dalam pelaksanaan penilaian. Misalnya, aspek prestasi kerja dapat dirinci menjadi kualitas pekerjaan, kemampuan bekerja sendiri, pemahaman dan pengenalan pekerjaan dan kemampuan memecahkan permasalahan yang dicapai oleh karyawan (aparatur).

Menurut Bangun (2012: 229), aspek-aspek penilaian kinerja pegawai mencakup:

a. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan karyawan.

b. Tanggung jawab, yaitu kesanggupan karyawan menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktunya serta keberanian memikul risiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

c. Ketaatan, yaitu kesanggupan karyawan untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.

d. Kejujuran, yaitu ketulusan hati karyawan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya.

e. Kerja sama, yaitu kemampuan seseorang untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna clan hasil guna yang sebesar-besarnya.

f. Prakarsa, yaitu kemampuan karyawan untuk mengambil keputusan, langkah¬-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.

Menurut Dharma (2012: 83) indikator pengukuran kinerja pegawai adalah:

1. Memiliki pengetahuan dan kerja professional; seorang karyawan memiliki kompetensi dan dapat bekerja secara profesional

2. Bisa bekerja sama dengan tim; seorang karyawan dapat bekerjasama dengan rekan sekerjanya dalam menyelesaikan pekerjaan

Tags :
Kategori :

Terkait