RADARLAMPUNG.CO.ID - Jalan rusak menyebabkan ongkos angkutan hasil pertanian di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, lebih tinggi. Hal ini membuat petani merugi.
Ya terlebih saat ini harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram ini saat ini berkisar Rp 4.500 per kilogram yang jika dikurangi dengan ongkos angkutan, hasil yang diterima petani menjadi lebih sedikit.
Romlan, petani asal Kecamatan Mesuji Timur, menuturkan jika ongkos angkut menjadi masalah terbesar petani saat ini.
"Jika jalan rusak, kami harus sewa ojek untuk membawa gabah sampai ke pinggir jalan tempat truk tengkulak. Dalam satu hektare bisa mencapai 80 karung, dan ongkos angkut per karung bisa mencapai Rp.30.000," tuturnya.
Hal sama juga disampaikan Warsito, petani asal Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji. Permasalahan jalan menjadi masalah petani di wilayahnya.
"Jika harga Rp.4.600 mesti rugi, tak ketemu hitungannya, walaupun hasil produksi tinggi. Kami pun tak bisa berbuat banyak jika harga turun karena kami tidak bisa menyimpan gabah dalam waktu lama sampai harga bagus," terangnya.
Sebelumnya dalam agenda musyawarah rencana pembangunan (RKPD) 2024 di Taman Keanekaragaman hayati, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Senin, 27 Maret 2023.
Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar menyebutkan sepanjang 429 km atau 76,3 persen ruas jalan di Kabupaten Mesuji rusak.
Sulpakar menerangkan dari total panjang jalan kabupaten sepanjang 563 km, pada 2022 hanya terdapat kondisi jalan baik dan sedang sepanjang 133 km dengan tingkat kemantapan sebesar 23,7 persen.
"Sehingga pada 2023 ini, Pemerintah Mesuji melalui APBD Kabupaten telah menargetkan perbaikan jalan kabupaten dengan perkerasan beton sepanjang 30,450 km yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Mesuji. Sehingga diharapkan pada akhir 2023 secara bertahap kemantapan jalan kabupaten dapat meningkat menjadi 29,11 persen atau mengalami kenaikan 5,41 persen. (*)