"Bahkan tahun lalu saya ingin berhenti menjadi anggota tapi tidak dibolehkan sama pengurusnya, dia bilang paling tidak seratus ribu lah nabung, yaudah kata saya seratus tapi dalam kenyataannya saya tetep nabung Rp 300 ribu tiap bulan, bahkan kepsek saya Rp 1 juta," ungkapnya.
Menurutnya, jumlah tabungannya pun berbeda-beda, dari ribuan anggota yang ada di Koperasi tersebut mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1juta.
"Setiap bulan kami ada yang menabung Rp500 ribu sampai Rp 1 juta, ini ribuan anggota yang dimiliki koperasi ini.
Saat ditanya mengapa memilih menabung pada Koperasi Handayani? Dirinya menyebut jika hal ini akan kembali kepadanya sebagaimana yang sudah berjalan setiap tahunnya.
"Namanya kan ini Koperasi jadi dari kita untuk kita, setiap tahun nabung untuk lebaran disini tapi baru tahun ini gak bisa diambil. Ga ada uangnya katanya," tandasnya seraya berharap bisa mendapatkan jalan keluar.
Sementara itu, Ketua Koperasi Handayani Bandar Lampung Huyung sempat membantah jika uang tabungan itu tidak bisa dicairkan, melainkan sedang melalui proses pencairan.
"Bukan tidak bisa, tetapi ini sedang proses jadi butuh waktu untuk proses ini," katanya.
Ditanya kapan waktunya, Huyung menyebut tidak sampai setelah lebaran melainkan dalam waktu dekat ini.
"Secepatnya kita proses, kita maklum mereka ibu-ibu guru yang terburu-buru. Bukan uangnya tidak ada tapi sedang berproses itu tadi. Insya Allah lancar seperti tahun lalu," ungkapnya.
Huyung juga mengklaim jika sudah ada beberapa orang yang bisa mencairkan dana tabungan lebaran tersebut.
"Bahkan tadi ini sudah 1-2 orang uangnya sudah ada yang kita cairkan," tandasnya.(*)