El Nino, Fenomena ‘Anak Tuhan’ yang Mengancam Dunia, Jenis dan Dampaknya

Kamis 04-05-2023,11:45 WIB
Reporter : Alam Islam
Editor : Alam Islam

Presiden Soeharto lantas memerintahkan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat itu, Habibie untuk mempelajari teknologi tersebut. 

BACA JUGA: Hal yang Perlu Dipersiapkan Ketika Naik Haji, Lengkapi Beberapa Persyaratan Ini, Calon Jamaah Perlu Tahu

Dengan bantuan Thailand, proyek percobaan hujan buatan tersebut dimulai dilakukan pada tahun 1977.

Teknologi modifikasi cuaca bekerja dengan cara memicu terjadinya hujan pada daerah tertentu yang sudah ditetapkan sebagai sasaran.

Caranya,merangsang potensi hujan yang ada di atmosfer dengan menggunakan beberapa metode. 

Salah satu metode yang umum digunakan dalam teknologi modifikasi cuaca adalah dengan menaburkan garam ke dalam awan.

BACA JUGA: Kisah Pria Asal Jombang Menjadi Haji Nunut

Pada dasarnya, awan terbentuk karena udara yang mengandung uap air naik sehingga mencapai lapisan atmosfer yang dingin. 

Ketika udara naik, suhunya akan turun dan uap air dalam udara bakal berkondensasi menjadi tetesan air atau kristal es yang membentuk awan.

Pada proses modifikasi cuaca, garam atau senyawa lain yang mempunyai kemampuan menarik uap air ditebarkan ke dalam awan dengan menggunakan pesawat khusus atau alat yang disebut flare. 

Garam ini fungsinya untuk menarik uap air dari awan sehingga tetesan hujan atau salju yang lebih besar terbentuk.

BACA JUGA:  Airlangga ke Prabowo, Cak Imin Goda Demokrat

Selain itu, ada juga teknologi modifikasi cuaca yang mengunakan bahan kimia berupa perak iodida atau asam nitrat. (*)

 

Kategori :