Diutarakan Akademisi Univeritas Lampung Dr. Dedy Hermawan, kepada Radar Lampung, Selasa 16 Mei 2023, secara umum jika incumbent bisa merawat dengan mengelola dengan baik selama lima tahun menjabat, peluang untuk terpilih kembali kuat.
"Secara umum kalau dia mengelola dengan baik selama menjadi anggota DPR RI terhadap konstituennya basis masanya dirawat instensif, membangun komunkasi, maka peluang terpilih kembali sangat besar," ujarnya.
BACA JUGA:Hingga Sore Minggu, Baru 11 Parpol Yang Telah Mendaftarkan Bacaleg ke KPU Tanggamus
Dalam perawatan konstituen itu biasanya berbuah kedekatan emosional karena memberikan perhatian baik dengan program pembinaan maupun fisik yang ada di daerah pemilihannya.
"Maka, keterpilihan juga sangat bergantung dengan kinerja selama lima tahun ke basis," ujarnya.
Dijelaskan dia, apa yang menjadi harapan masyarakat adalah, bagaimana seorang DPR RI memperjuangkan kemajuan di dapilnya.
Incumbent akan ditinggalkan pemilih apabila tidak bisa memberikan dampak dan kontribusi nyata kepada masyarakat.
"Harapan dari masyarakat itu secara umum, termasuk dililhat di dapilnya terhadap kinerja para anggota DPR RI memberikan kontribusi konkreet sifatnya. Misalnya di pertanian itu pupuk, bibit, alsintan, itu akan sangat berarti bagi masyarakat. Jadi, incumben yang tidak kreatif, dan tidak memberikan kontribusi nyata di dapilnya, itu rawan untuk ditinggalkan," katanya.
BACA JUGA:Daftarkan 79 Bacaleg ke KPU Provinsi, PSI Bidik Tiga Kursi DPRD Lampung
Sejauh pengamatan dia saat ini adalah, Anggota DPR RI yang ada di Lampung yang kembali terpilih sebagain besar orangnya tidak berubah.
Yang basicnya dari partai politik menengah ke atas.
"Umumnya dari partai menengah dan partai besar. Umumnya juga bisa memberikan program ke masyarakat dan bisa terpilih kembali memang. Tapi enggak tahu kalau ke depan kebijakannya sistem pemilu dilakukan dengan proporsional tertutup," ucapnya.
Pendatang baru, terkhusus milenial, kata Dedy Hermawan bisa memiliki peluang yang besar, terlebih di titik-titik yang incumbent nya tidak kreatif.
Dia memberikan catatan, pendatang baru harus bertarung dengan basis data dan pemetaan yang kuat.
"Harus bisa memetakan daerah mana yang zonk spot, mana yang peluang. Kan ada area-area yang masanya sulit dibongkar sudah militan begitu," ujarnya.
BACA JUGA:Masih Ada 14 Parpol Belum Daftarkan Bacaleg ke KPU Tanggamus