Hal ini dapat mengakibatkan penyerapan air berlebihan dari tinja oleh tubuh, yang pada akhirnya membuat tinja menjadi kering dan keras.
Menahan buang air besar secara terus-menerus dapat menyebabkan sembelit kronis atau gangguan pencernaan lainnya seperti wasir atau divertikulosis.
BACA JUGA:Yes! Gaji Ke 13 PNS Cair 5 Juni, Ini Rincian Komponen Tunjangan Per Golongannya!
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang terjadi akibat tekanan yang berlebihan saat buang air besar.
Sedangkan divertikulosis adalah kondisi ketika kantong-kantong kecil membentuk pada dinding usus besar, yang dapat menjadi meradang dan menyebabkan divertikulitis.
Selain masalah kesehatan yang spesifik, menahan buang air kecil maupun buang air besar juga dapat memiliki dampak negatif umum pada tubuh.
Ketika kita menahan kebutuhan untuk buang air, kita menciptakan tekanan tambahan pada sistem ekskresi kita.
BACA JUGA:Mendaftar Bacaleg, 5 Kades Lampung Timur Mengundurkan Diri, Siapa Saja?
Ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan masalah ginjal seperti pembentukan batu ginjal.
Menahan buang air juga dapat menyebabkan distensi kandung kemih, yaitu pembesaran kandung kemih yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Pada akhirnya, menahan kebutuhan buang air juga dapat mengganggu kualitas tidur kita.
Gangguan tidur dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan umum kita, termasuk penurunan sistem kekebalan tubuh, peningkatan risiko obesitas, dan gangguan fungsi kognitif.
BACA JUGA:Galau Biaya Pendidikan Mahal? Siapkan Sejak Dini Dengan Asuransi
Untuk menghindari bahaya menahan buang air kecil maupun buang air besar, penting bagi kita untuk menghormati dan mendengarkan tubuh kita.
Jika merasa dorongan untuk buang air kecil atau buang air besar, segeralah pergi ke toilet.
Menjaga kebiasaan buang air teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan pencernaan kita.