Sementara itu dalam sejarah hidupnya yang dikenal sangatlah mudah, Gautama akhirnya tergerak oleh penderitaan di dunia.
Hal itu tampak dari peristiwa kelahirannya. Di mana, Ibu Sidharta Gautama meninggal 7 hari setelah melahirkannya.
BACA JUGA: Kilas Balik Sejarah Peradaban Suku Lampung
Kemudian Gautama disebut akan menjadi raja atau pemimpin militer atau akan menjadi pemimpin spiritual yang hebat.
Gautama yang berusaha untuk melindungi putranya dari kesengsaraan dan penderitaan dunia.
Sang ayah kemudian membesarkannya dalam kemewahan, ia hidup di sebuah istana yang dibangun hanya untuknya.
Hal itu tentu saja untuk melindungi anak tersebut dari pengetahuan agama, kesulitan manusia, serta dunia luar.
BACA JUGA: Ada yang Pakai Adat Lampung, Ini Deretan Pesta Pernikahan Artis Termewah dan Termahal di Indonesia
Lalu menurut legenda yang sudah banyak diketahui umat Buddha, ia menikah pada usia 16 tahun dan segera memiliki seorang putra.
Dan dari sini kehidupan pengasingan duniawi Sidharta Gautama akan terjadi.
Sebab dalam hitungan 13 tahun lagi, sang pangeran mencapai usia dewasa dengan sedikit pengalaman tentang dunia di luar tembok istana.
Akan tetapi suatu hari ia berkelana dengan seorang kusir, dengan cepat ia dihadapkan pada kenyataan tentang lemahnya manusia.
BACA JUGA: Bukan Ladang Begal, Ini Ciri Sebenarnya Orang Asli Suku Lampung
Seorang laki-laki yang sangat tua dan kusir menjelaskan bahwa semua orang akan tumbuh dan menua.
Berkat pertanyaan-pertanyaan tentang semua yang belum pernah dialaminya. ia kemudian membawanya untuk melakukan lebih banyak perjalanan.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang pria yang sakit mayat, yang membusuk dan seorang pertapa.