BACA JUGA: Sering Minum Air Dingin, Ini Efek Buruk Bagi Kesehatan Tubuh
Sutowijoyo kemudian berhasil menusuk Aryo Penangsang dengan tombak Kyai Pleret hingga tewas.
Ratu Kalinyamat pun memenuhi janjinya kerajaan Demak diberikan kepada Joko Tingkir, yang kemudian memindahkan pusat Kerajaan ke Pajang.
Sejak saat itu, Joko Tingkir menjadi raja dengan gelar Sultan Hadiwijaya sebagai hadiah atas kesuksesan misi membunuh Arya Penangsang.
Ki Panjawi diberi balasan berupa tanah di Pati sedangkan Ki Ageng pemanahan diberi tanah di Mataram.
BACA JUGA: Makko Tanding! Ini yang Akan Kamu Rasakan Jika Dapat Pasangan Orang Lampung
Dan Mataram pun menjadi Kadipaten yang berpusat di Kotagede Yogyakarta.
Pada tahun 1584 Ki Ageng Pemanahan wafat, dan pemimpin Mataram digantikan putranya Danang Sutowijoyo dan bergelar Panembahan Senopati.
Di masa kekuasaan Danang Sutowijoyo di Mataram, pemberontakan kepada Pajang pun mulai dilakukan.
Ia mencegat upeti dari Kedu dan Bagelen untuk Kerajaan Pajang, agar diberikan kepada Mataram.
BACA JUGA: Wow, Ini 5 Lokasi Tambang Emas Terbesar di Dunia
Tak berhenti sampai situ bahkan Danang Sutowijoyo kemudian mengembangkan Mataram sebagai kerajaan.
Hal inilah yang membuat Sultan Hadiwijaya marah dan mengirim pasukan ke Mataram.
Namun konflik dengan anak angkat itu tak berlarut-larut menjadi perang besar, karena pasukan Pajang kemudian ditarik mundur.
Pada tahun 1586, Panembahan Senopati memproklamirkan Mataram sebagai kerajaan.
BACA JUGA: Gawat Darurat! Virus Zombie yang Bisa Runtuhkan Amerika