Pengging pun mengalami ketegangan atas keputusan dari saudara rohaninya.
Sementara istri Joko Kenongo alias Ki Ageng Pengging sedang hamil tua.
Lalu Joko Kenongo mengumpulkan ketiga saudara rohaninya, Ki Ageng Tingkir, Kyai Ageng Butuh dan Ki Ageng Ngerang ke Pengging.
BACA JUGA:Kilas Balik Sejarah Kerajaan Demak
Dalam sebuah pertunjukan wayang itu istri Ki Ageng Pengging melahirkan bayi laki-laki.
Di saat yang bersamaan, pada saat itu ada angin besar yang menerpa layar wayang beber hingga berkelebat.
Hal itu lantas menimbulkan suara karebet, maka Ki Ageng Tingkir memberi nama Putra Ki Ageng Pengging dengan nama Mas Karebet.
Karena memberontak kepada Demak dan dianggap murid Syekh Siti Jenar.
BACA JUGA:Daftar 10 Kerajaan Islam yang Pernah Berdiri di Indonesia
Akhirnya Kesultanan Demak memutuskan hukuman mati kepada Kebo Kenongo.
Dan Sunan Kudus bertugas mengeksekusi Kebo Kenongo alias Ki Ageng Pengging.
Karena sudah merasa akan menghadapi hukuman mati, Ki Ageng Pengging memberikan Mas Karebet kepada Ki Ageng Tingkir.
Anaknya dititipkan untuk dirawat dan setelah tumbuh dewasa Mas Karebet lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir.
BACA JUGA: Sejarah Kerajaan Padjadjaran: Mengungkap Jejak Sejarah Jawa Barat
Joko Tingkir kemudian pamit kepada Nyi Ageng Tingkir untuk meniti karir di Demak.
Di Demak Joko Tingkir tinggal bersama Kyai Gondo Mustoko, saudara Nyi Ageng Tingkir yang menjadi perawat Masjid Demak dengan jabatan Lurah Ganjur.