RADARLAMPUNG.CO.ID – Dalam kehidupan sehari-hari, meditasi memang kerap dilakukan untuk menenangkan pikiran dari sesuatu yang memberatkan.
Beberapa kalangan kerap menyimpulkan meditasi sebagai pelarian diri supaya hati dan pikiran bisa menjadi lebih tenang.
Dalam agama Buddha misalnya, meditasi kerap menjadi aktivitas di suatu tempat yang jauh dari hiruk piruk perkotaan.
Kita tentunya mengetahui bahwa keramaian suasana kota kerap membuat pikiran menjadi kacau dan tidak tenang.
BACA JUGA: Kilas Balik Sejarah Agama Buddha di Indonesia
Ketika melakukan meditasi, para penganut agama Buddha akan melakukannya sebagai pelarian dari aktivitas hidup sehari-hari.
Tak sedikit di antara kita yang kerap memilih untuk menenangkan diri dari suasana perkotaan yang mengacaukan pikiran.
Meditasi dalam agama Buddha juga kerap diasosiasikan dengan pelarian diri, dari aktivitas hidup sehari-hari di suatu tempat yang jauh dari keramaian.
Saat sedang bermeditasi, seorang Buddhisme akan berusaha untuk mengosongkan pikiran yang membuat sakit kepala.
BACA JUGA: Sempat Heboh, Lukisan Buddha Bergambar Ultraman Bikin Umat Geram
Untuk melaksanakannya, para penganut Buddhisme biasanya akan duduk dengan postur tubuh bersila.
Mereka akan duduk bersila seperti patung-patung Buddha dan berdoa dalam keheningan.
Melakukan meditasi dengan postur tubuh bersila dan memejamkan mata dalam keheningan. Itu menjadi salah satu cara melakukan meditasi.
Kerap dianggap sebagai ritual belaka menyebabkan kemerosotan makna, karena tak semua mengenal arti sesungguhnya dari meditasi.
BACA JUGA: Rekomendasi Wisata di Malang: Menikmati Pesona Alam dan Budaya yang Menakjubkan