RADARLAMPUNG.CO.ID - Indikasi campur tangan cukong pada Pilkada di Lampung sudah menjadi rahasia umum.
Perusahaan-perusahaan besar di Lampung selalu ikut andil dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
Sebut saja nama Tripanca Grup. Sang Big Bos Sugiarto Wiharjo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Alay.
Sebelum terjerat kasus korupsi, Alay disinyalir selalu andil dalam setiap Pilkada.
BACA JUGA: Pergeseran Barisan Jenderal, Kapolda dan Wakapolda Bali Kompak Terkena Mutasi
Demikian juga dengan Grup Bumi Waras. Perusahaan-perusahaan besar ini selalu memberikan sumbangan untuk dana kampanye calon yang mereka dukung.
Calon ini biasanya memiliki komitmen khusus dengan pihak perusahaan.
Minimal jika terpilih kelak, sang calon akan memberi kemudahan-kemudahan untuk perusahaan.
Namun bentuk dukungan dilakukan dengan cara elegan.
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan penyelenggara maupun pengawas pemilu.
Misalnya dengan melaporkan sumbangan dana kampanye.
Dana yang digelontorkan untuk calon juga dinilai masih realistis karena nilainya tidak begitu besar.
Namun belakangan, pola-pola tersebut berubah 180 derajat. Adalah Sugar Group Company (SGC) yang merubah Pilkada di Provinsi Lampung menjadi bar-bar.
BACA JUGA: Mengintip Harta Kekayaan Penjabat Gubernur di Papua, Mantan Jenderal Tercatat Paling Kaya