Sebagai pengetahuan, tema nenek moyang dalam pahatan mereka dikenal dengan nama mbis.
Mbis menjadi tema nenek moyang yang banyak digunakan dalam pahatan dan ukiran khas suku Asmat Papua.
BACA JUGA: Dibalik Kemegahan Candi Prambanan, Ternyata Tersimpan Misteri Salah Satunya Mitos Soal Percintaan
Alasannya pun sudah sangat jelas yakni kelompok masyarakat suku Asmat Papua yang sangat terikat dengan leluhurnya.
Kalangan masyarakat suku Asmat Papua masih sangat terikat dengan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang.
Selain itu, mbis juga menjadi bukti bahwa kelompok masyarakat suku Asmat Papua.
Mereka begitu terikat dan sangat menghormati leluhur mereka.
BACA JUGA: Mengenal Agama Yazidi, Minoritas Kuno yang Berjuang Bertahan Hidup di Tengah Kekerasaan
Selain mbis, ada juga motif lain yang banyak digunakan dalam hasil buat tangan mereka.
Orang-orang suku Asmat Papua mewujudkan penghormatan terhadap leluhur.
Hal itu diwujudkan dalam motif yang sering digunakan pada perahu.
Motif yang sering digunakan dalam perahu itu disebut dengan nama wuramon.
BACA JUGA: Gadai Kendaraan di Pegadaian: Persyaratan dan Cara Pengajuan Pinjaman
Dalam kepercayaan suku Asmat, kelompok masyarakatnya masih memiliki keyakinan tentang arwah nenek moyang.
Mereka percaya bahwa perahu yang ada dalam ukiran kayu yang mereka buat adalah simbol perahu arwah.
Simbol perahu arwah itu diyakini membawa nenek moyang mereka ke alam baka atau alam kematian.