Para kaum perempuan suku Asmat Papua harus bekerja keras karena memikul tanggungjawab yang begitu besar.
Perempuan suku Asmat Papua bahkan harus bekerja keras seorang diri.
Tak jarang di antara mereka yang melakukan pekerjaan berat seperti mendayung perahu hingga menebang pohon.
BACA JUGA: Sejarah Pembangunan Ka’bah yang Menjadi Kiblat Umat Islam di Dunia
Makna tersirat yang menyimpan realita pahit mengenai kehidupan kaum perempuan suku Asmat Papua.
Hal tersebut dijelaskan dalam berbagai jenis seni ukiran dan pahatan.
Berbagai seni ukiran dan pahatan yang memiliki makna yang mendalam itu.
Makna tersebut dituangkan melalui simbol yang berbentuk flora dan fauna.
BACA JUGA: Kisah Nabi Syu’aib dan Kaum Penyembah Pohon
Flora dan fauna disimbolkan sebagai sesuatu yang dianggap penting bagi kalangan masyarakat suku Asmat Papua.
Adapun flora dan fauna yang sering dijadikan sebagai simbol penting, terutama dalam ukiran yang dibuat oleh masyarakat suku Asmat Papua.
Flora dan fauna yang banyak dijadikan simbol itu di antaranya pohon, nuri dan juga burung kakatua.
Ukiran khas suku Asmat Papua dengan corak dan motif beragam tersebut.
BACA JUGA: Hingga Juli 2023, Pemkab Tulang Bawang Awasi 15 Perusahaan
Kebanyakan para pemahat dari kalangan masyarakat suku Asmat Papua.
Para pemahat biasanya lebih sering menggunakan tema nenek moyang.