Teruntuk pasangan yang berencana menikah, tentu niat di awal ketika mau menikah adalah hidup saling menyayangi dan saling menghargai.
Sehingga jangan sampai setelah menikah justru saling bertengkar, mencaci, dan sebagainya.
"Tantangan dan permasalahan dalam rumah tangga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan," ungkap Buya.
Selanjutnya, Buya Yahya menyinggung tentang kurangnya kesabaran dalam diri pasangan yang terkadang menyebabkan masalah psikologis.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Makan Lesehan di Bandung yang Enak dan Nyaman
Stres, amarah yang tak terkendali, dan emosi yang tidak stabil bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Buya Yahya mengajak para suami juga istri untuk memahami pentingnya faktor psikologi dalam hubungan mereka.
Bila salah satu pasangan mengalami masalah mental, seperti marah tanpa alasan yang jelas, sebaiknya mencari bantuan dari seorang psikolog.
Menyadari dan menghadapi masalah tersebut merupakan langkah awal dalam memperbaiki kesehatan mental seseorang.
BACA JUGA:Lapor Bu Walikota! Jalan Nusantara Kedaton Rusak kapan Diperbaiki
Berikutnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa rumah tangga yang harmonis butuh komunikasi yang baik.
Dirinya menyebutkan bahwa pasangan yang dapat mengendalikan kemarahannya dengan baik menunjukkan kestabilan mental yang positif.
"Rumah tangga haruslah indah, meskipun permasalahan tidak dapat dihindari," ungkapnya.
Buya Yahya lalu mengajak pasangan untuk tidak menyerah dalam menghadapi permasalahan tersebut.
BACA JUGA:Bagaimana Hitungan Gaji Pensiunan PNS Jika Single Salary Diberlakukan? Cek Aturan Kebijakannya
Setiap pasangan wajib belajar untuk saling memaafkan dan tidak ada rasa malu dalam meminta maaf.