Pepadun tidak hanya memandang dari garis keturunan saja.
Sebab selama orang tersebut mampu menggelar upacara adat yang disebut Caka Papadun.
BACA JUGA: Kaya Akan Rempah, 5 Makanan Khas Jambi Ini Menggugah Selera
Maka orang itu memiliki peluang untuk memperoleh gelar atau status sosial.
Adapun gelar atau status sosial yang bisa diperoleh di antaranya gelar sultan, raja, pangeran atau juga dalang.
Meskipun sudah banyak sejarah yang mengatakan belum ada bukti otentik.
Di mana bukti tersebut bisa dijadikan dasar mengenai eksistensi kerajaan Tulang Bawang.
BACA JUGA: Menelisik Keindahan dan Misteri di Balik Legenda Kraton Ratu Boko
Namun beberapa catatan seperti Suma Oriental 1512 hingga 1515 oleh Tom Pires.
Tom Pires menyatakan kerajaan Tulang Bawang pernah mengadakan hubungan dengan kerajaan Sunda.
Hubungan antar kedua kerajaan ini diutamakan di bidang perdagangan.
Sehingga sejak salah satu kerajaan tertua di Indonesia ini juga terungkap.
BACA JUGA: Lampung Jadi Daerah Dengan Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia, Kata Siapa?
Dari catatan yang mengungkapkan bahwa gaya kehidupan Kerajaan Tulang Bawang hampir sama dengan Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Tulang Bawang disebut hanya memfokuskan kepada pengembangan potensi sungai.
Perekonomian kerajaan Tulang Bawang ditunjang dari perdagangan lada.