Dalam pelaksanaan turun diway, pengantin laki-laki dan pengantin wanita akan mendapatkan sebuah gelar.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Kapolsek Termuda yang Berhasil Bikin Ayu Ting Ting Jadi Salting
Selanjutnya pasangan pengantin tersebut akan mengenakan pakaian layaknya raja dan ratu.
Keduanya juga membawa tombak yang di gantung pada sebuah kendi dengan diiringi lebou kelamou, menulung dan penyimbang.
Sebagai pengetahuan, lebou kelamou merupakan paman mempelai.
Sementara menulung dikenal sebagai kakak dari mempelai.
BACA JUGA: Jangan Malas Makan Sayur, Ini Segudang Manfaat Daun Bayam
Prosesi selanjutnya adalah Musek atau dikenal sebagai acara pemberian makanan.
Dalam acara ini, pemberian makanan akan diberikan oleh batang pangkal, lebou kelamou dan juga menulung, serta ditambah dengan orang tua dari mempelai.
Dilanjutkan dengan pembagian uang kepada penyimbang.
Jika canang kembalu ditabuh, maka itu menjadi pertanda bahwa acara pemberian adat akan segera dimulai.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Jumat 14 Juli 2023, Sangat Diluar Dugaan
Para penyimbang dan orang tua dari mempelai biasanya akan memberikan nasihat dan pantun kepada kedua raja dan ratu sehari itu.
Nasihat dan pantun ini akan diberikan kepada kedua mempelai setelah pemberian adat dilakukan.
Tradisi ini menegaskan bahwa masyarakat Lampung Pepadun memiliki sistem kekerabatan tersendiri.
Masyarakat Lampung pepadun memiliki sistem kekerabatan yang bersifat patrilineal.