Bermula dari kebiasaan suku wodabi yang telah menjodohkan anak mereka sedari lahir dengan bayi lainnya.
Sehingga, anak mereka sudah memiliki suami ataupun istri sejak mereka lahir hingga dewasa kelak.
Mau tak mau, mereka hidup dengan suami atau istri pilihan orang tua mereka sejak kecil hingga dewasa.
Barulah pada festival tahunan yakni festival Gerewol, mereka dapat memilih istri atau suami pilihan mereka sendiri.
BACA JUGA: Ciri Khas Masyarakat Suku Lampung
Jika sudah memilih, mereka kemudian hidup dengan istri atau suami baru mereka meninggalkan anak serta suami dan istri lama mereka.
Pelaksanaan tradisi Gerewol dilakukan oleh beberapa pria yang menjadi peserta untuk memikat perempuan yang telah menjadi istri orang lain.
Para pria tersebut terlebih dahulu akan mendandani wajah mereka dan tampil dengan pakaian khas.
Proses dandan itu sendiri dapat dilakukan berjam-jam. Mulai dari lima sampai enam jam lamanya.
BACA JUGA: Legenda Di Balik Letusan Dahsyat Gunung Krakatau
Biasanya, para pria tersebut akan mendandani wajah mereka dengan memakai lumpur demi mendapatkan tampilan wajah berwarna merah.
Mereka juga akan menggunakan semacam alat make up seperti eye liner serta lipstik yang akan digunakan di area wajah dan bibir.
Hal tersebut dilakukan untuk membuat mata dan gigi mereka tampak lebih putih daei biasanya.
Festival Gerewol, tradisi unik suku Wodaabe di Afrika yang boleh mencuri istri orang. FOTO TANGKAP LAYAR YOUTUBE LETHAL CRYSIS --
Sebab, mata dan gigi yang putih di suku wodabi menjadi satu daya tarik sendiri bagi perempuan di suku wodabi.
BACA JUGA: Ada Terkena Kasus Narkoba dan Desersi, 4 Anggota Polres Tubaba di PTDH