Mereka akan disediakan rumah khusus yang disebut sebagai baseali.
Kedua wanita dalam kondisi tersebut harus menempati rumah khusus itu selama periode haid atau kehamilan berlangsung.
Selain itu, kedua wanita dengan kondisi ini juga tidak diperbolehkan untuk berhubungan dengan siapapun.
Orang lain manapun tidak diperbolehkan untuk berhubungan dalam bentuk apapun bersama mereka.
BACA JUGA: Daerah Penghasil Batu Bara Terbesar di Indonesia, Tiga Dari Sumatera
Kecuali keluarga yang hendak membawakan makanan, itu pun tidak boleh saling bersentuhan sedikit pun.
Sehingga dalam kondisi tersebut, banyak wanita suku Kalash yang membuat pakaiannya sendiri.
Pakaian yang mereka rajut sendiri itu terbuat dari bahan warna-warni.
Sebab bahan rajutan berwarna-warni melambangkan keceriaan dan semangat hidup bagi wanita Kalash.
BACA JUGA: Manfaat Buncis Bagi Kesehatan Manusia, Nomor 3 Banyak yang Belum Tahu
Sementara itu, keseharian laki-laki suku Kalash justru berbanding terbalik dengan kaum wanitanya.
Laki-laki suku Kalash terutama kalangan mudanya justru tidak berdiam di kampung.
Mereka memilih untuk pergi ke kota-kota besar yang ada di Pakistan.
Tujuannya pun untuk mencari nafkah, sehingga yang tersisa di desa hanyalah lelaki tua yang tidak lagi produktif.
BACA JUGA: Buah Penurun Kolesterol yang Bisa Kamu Jumpai di Lingkungan Rumah
Sebagai pengetahuan, kelompok masyarakat suku Kalash tinggal di salah satu tempat di Pakistan.