RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 30 desa di Kabupaten Mesuji, rawan kekeringan saat musim kemarau. Puluhan desa itu tersebar di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Rawajitu Utara Kecamatan Mesuji Timur, dan Kecamatan Mesuji.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Mesuji Sunardi mengatakan,
dari 3 kecamatan itu, Kecamatan Mesuji Timur tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah desa rawan kekeringan paling banyak yaitu ada 15 Desa. Kemudian Kecamatan Rawajitu Utara ada 10 Desa, dan Kecamatan Mesuji ada 5 Desa.
Selain itu kata Sunardi Menghadapi perubahan cuaca Pj Bupati Mesuji Sulpakar juga telah mengeluarkan surat edaran Nomor : PB.OO/5/S9 /V.05/MSJ/2023 tentang imbauan terhadap Kesiapsiagaan menghadapi dampak El Nino yang ditujukan Kepada Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Mesuji Serta Pimpinan Perusahaan dan Langkah-langkah Kesiapsiagaan Mengantisipasi Dampak EI-Nino.
BACA JUGA:Peneliti Temukan Inti Bumi Berputar Mundur, Bagian dari Tanda Kiamat?
Diketahui bahwa EI-Nino adalah suatu fenomena Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di Wilayah Indonesia.
Menurut informasi peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait antisipasi dampak EI-Nino kedepan akan berdampak di beberapa wilayah di seluruh Indonesia. Diperediksi intensitas EI-Nino ini lemah sampai moderat dan akan mencapai puncaknya pada Bulan Agustus September tahun 2023.
Dampak EI-Nino dapat menyebabkan kekeringan, berpotensi mengurangi persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.
BACA JUGA:Pemprov Bahas Usulan Pj Bupati Tanggamus, Ini Bocoran Kisi-kisi Sosok yang Akan Dilantik
Untuk itu diharapkan Camat dan Kepala Desa dan Masyarakat untuk mengambil langkah langkah antisipasi terhadap kemungkinan dampak EI-Nino di wilayah yang Mengalami sifat musim kemarau di bawah normal (lebih kering dibanding sebelumnya).
Untuk itu Camat dan Kepala Desa dapat mengoptimalkan pengelolaan DAS (Dasar Miran Sungai) yang berkelanjutan dan menyimpan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, sena penyiapan air buatan lainnya di masyarakat;
Camat dan Kepala Desa diharapkan dapat Melakukan pemantauan dan penijauan lapangan /groundcheck bcrsama OPD terkait untuk mengantisipasi dan menangani terjadinya kekeringan serta potensi kebakaran hutan dan lahan.
Camat dan Kepala Deşa mengambil langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan terhadap masyarakat terkait ancaman kekeringan di Mesuji.