BACA JUGA:5 Orang dengan Predikat Pemilik Gelar Terbanyak, Salah Satunya Lulusan Unila?
Sebagai bagian dari upaya militer untuk menghadapi kemungkinan serangan sekutu, tentara Jepang membangun sistem terowongan dan bunker.
Pembangunan ini sebagai benteng pertahanan mereka di kawasan Dago Pakar, yang merupakan wilayah perbukitan strategis di Bandung.
Tujuan pembangunan Gua Jepang ini adalah untuk digunakan sebagai markas militer dan jalur pertahanan.
Kompleks terowongan ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan militer, termasuk tempat penyimpanan persediaan, markas komando, pusat komunikasi, dan perlindungan dari serangan udara.
BACA JUGA:Buruan Klaim! Ambil Saldo DANA Gratis Rp 155 Ribu Lewat Link Kaget Hari Ini, Begini Triknya
Setelah Perang Dunia II berakhir dan tentara Jepang meninggalkan Indonesia, gua ini terbengkalai dan ditinggalkan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Gua Jepang Bandung menarik perhatian wisatawan dan warga lokal karena nilai sejarahnya.
Sejak saat itu, Gua Jepang Dago Pakar telah menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di kawasan Bandung.
Saat ini, Gua Jepang Dago Pakar telah menjadi objek wisata sejarah yang populer dan sering dikunjungi oleh wisatawan maupun warga lokal.
Pengunjung dapat menelusuri lorong-lorong bawah tanah yang masih ada dan melihat sisa-sisa sejarah dari masa Perang Dunia II, seperti bunker, lubang peluru, dan beberapa peninggalan lainnya.
Total luas Gua Jepang Bandung sekitar 550 meter. Di mana, dari awal pintu masuk Gua Jepang ke dalam sampai paling ujung sekitar 65 meter.
2. Kisah horor Gua Jepang
Dari informasi yang beredar, banyak cerita horor di Gua Jepang yang terletak di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Dago Pakar, Kota Bandung.
Beberapa cerita menceritakan tentang penampakan hantu tentara Jepang yang masih gentayangan di dalam gua, karena mereka meninggal di sana pada masa Perang Dunia II.