Lima Bank Digital Ini Ternyata Ada di Pasar Saham Indonesia Lho, Ini Detilnya

Senin 14-08-2023,13:25 WIB
Reporter : Widisandika Budiman
Editor : Widisandika Budiman

Inovasi ARTO kemudian memunculkan fitur Kantong. Dimana nasabah dapat mengajak pengguna lain mengalokasikan dana ke dalam fitur tersebut. Kemudian bisa diakses bersama mirip tabungan. 

Hingga 30 Juni 2023, market cap ARTO sebesar 35,19 triliun dengan Earning per share atau EPS 5,85 dan price earning ratio atau PER 434,33x jika merujuk pada data RTI 14 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Cerita Inspiratif: Mengenal Tirto Utomo, Sukses Berbisnis Tidak Biasa di Usia 48 Tahun

5. PT Bank Oke Indonesia Tbk

Bank ini saat berdiri tahun 1991 bernama Liman International Bank. Pada tahun 2012, bank ini berubah nama menjadi Bank Dinar Indonesia. 

Di tahun 2018 APRO Financial mengakuisisi perusahaan dengan mengepit saham sebanyak 77,38 persen. Di tahun 2019 perusahaan kemudian bermerger dengan Bank Oke Indonesia yang awalnya bernama Bank Andara. 

Bank ini menawarkan layanan perbankan elektronik seperti internet banking dan mobile banking untuk memudahkan nasabah dalam mengakses dan mengelola rekening.

BACA JUGA:Resmi OJK! Tiga Pinjol Syariah Ini Berikan Pinjaman Rp 5 Juta Dengan Syarat Mudah, Cek Daftarnya

Bank ini memiliki kode DNAR saat melantai di bursa saham pada tahun 2014 dengan harga IPO Rp110 per lembar. 

Hingga 31 Juli 2023 APRO Financial Co Ltd menjadi pemilik saham terbanyak dengan kepemilikan hingga 93,40 persen. 

DNAR sendiri memiliki market cap Rp 2,25 triliun dengan Earning per share sebesar 1,34. Pada sesi perdagangan I 14 Agustus 2023 saham DNAR menyentuh harga Rp132 per lembar. 

Bank Oke Indonesia Tbk juga memiliki price earning ratio 98,51x dan debt equity ratio 199,92x. 

Itulah lima bank digital yang melantai di bursa saham Indonesia hingga 14 Agustus 2023. (*)

Kategori :