Terparah, belum lama ini juga warga mengeluhkan air yang berwarna seperti cola tersebut meluap hingga mengalir ke jalanan depan rumahnya.
Hal itu diungkapakan Atin (53) warga sekitar, dirinya mengaku terpaksa menjalani hari-harinya dengan pencemaran lingkungan tersebut.
"Mau gimana sudah lama kita tinggal disini ya bau nyenget, adek juga bisa merasakan sendiri kan," ujarnya ditemui Radarlampung.co.id, Rabu, 23 Agustus 2023.
Bahkan, Atin mengaku sudah tidak bisa menggunakan air sumurnya untuk dikonsumsi lantaran bau yang dikeluarkan.
BACA JUGA:Deretan Polwan Pama Masuk Mutasi Polri Terbaru 2023, Ada yang Alih Tugas Bersama Suami
"Meresap ke air sumur kita, bau. Jadi buat sehari-hari terpaksa kita beli ga dibisa dipakai soalnya," ujarnya.
Hal ini berlangsung sudah sejak satu bulan belakang ini, dirinya berkata danau lindi tersebut menguap bahkan tanpa tidak ada hujan sebagai pemicu.
"Gak ujan aja, itu sampai ketengah jalan kebayangkan baunya biasa di siring gimana terus ini sampai jalan. Ini sudah lama kesumurnya, tapi sebulanan ini terparahnya," terangnya.
Belum lagi masalah penyakit yang ditimbukan karena aliran tersebut.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Faktor Penyebab Peserta Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2023
"Di sinikan ada balita, mereka jadi sering sakit dari mulai batuk, pilek, gatel-gatel sampai diare," ucapnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung bisa mencari solusi supaya air sumur bisa digunakan.
"Dipakai cuci tangan aja langsung gatel dek apalagi kita minum sakit langsung, kalau untuk aliran ga ke jalan sudah masang beton siring," terangnya.
Sementara, itu Direktur Eksekutif WALHI Lampung Irfan Tri Musri mengatakan jika timnya sudah langsung mendatangi lokasi pencemaran tersebut.
BACA JUGA:Nah Lho, Ternyata Kejati Lampung Usut Dugaan Korupsi Bendungan Margatiga
"Limpasan air lindi juga terjadi akibat tidak berfungsinya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) TPA Bakung yang kemudian air dari kolam IPAL yang tidak terkelola dengan baik tersebut mengalir begitu saja ke sungai yang ada disekitar dan kemudian bermuara ke teluk lampung,"jelasnya. (*)