Ada juga penyebab lain berupa kontribusi dari posisi semu matahari, yang masih bergerak ke Selatan ekuator.
Pergerakan posisi semu matahari ke Selatan ekuator ini berdampak pada penyinaran matahari.
Dan penyinarannya relative lebih intens dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Tak hanya itu saja, ada juga faktor lain yang berpotensi menyebabkan suhu udara menjadi panas.
BACA JUGA: Geger, Siswa SMP Negeri 29 Kesurupan Massal
Faktor lain tersebut mulai dari kecepatan angin, tutupan awan, hingga tingkat kelembaban udara.
Hal-hal tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi suhu udara di suatu wilayah menjadi panas.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mempublikasikan prediksi ke depan melalui akun Instagram @infobmkg.
Dalam hal ini, BMKG memprediksi bahwa fenomena cuaca panas terik yang terjadi.
BACA JUGA: Daftar Lengkap Mutasi TNI Terbaru Oktober 2023, Dari Danrem, Dankormar Hingga Gubernur AAU
Fenomena yang terjadi di beberapa wilayah diprediksi masih akan berlangsung selama bulan Oktober 2023 ini.
Sementara untuk penurunan suhu diprediksi baru mulai terjadi di bulan November mendatang.
Seiring dengan dimulainya masa peralihan atau pancaroba di beberapa wilayah.
Berdasarkan hasil prediksi yang dilakukan, BMKG menghimbau Masyarakat untuk terus menjaga stamina tubuh.
BACA JUGA: 8 Rekomendasi Smartphone Terbaru Per Oktober 2023
Caranya dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.