RADARLAMPUNG.CO.ID – Tak sedikit dari kaum perempuan menentang budaya patriarki yang berdampak buruk bagi mereka.
Keberadaan patriarki yang dikenal sebagai sebuah sistem sosial.
Dalam hal ini sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama.
Bahkan ada yang salah beranggapan bahwa itu berarti laki-laki mendominasi dalam berbagai peran di Masyarakat.
BACA JUGA: Asal Muasal dan Ciri Khas yang Dimiliki Suku Sunda
Perempuan dianggap hanya mampu berada di dalam rumah untuk menghasilkan keturunan.
Kemudian mengasuh anak serta mengerjaan pekerjaannya sebagai seorang ibu rumah tangga saja.
Sistem ini banyak ditentang oleh para feminis karena tidak mau kaumnya hanya dipersepsikan dalam fungsi reproduktf semata.
Dilansir dari berbagai sumber, dalam sejarahnya patriarki menjadi sistem yang melembagakan pemerintah.
BACA JUGA: PTDH, Eks Kasatresnarkoba Lampung Selatan Ajukan Banding
Maksudnya dalam pemerintahan di mana laki-laki memiliki hak istimewa, dan menempatkan Perempuan dalam posisi yang berada di bawahnya.
Keberadaan sistem patriarki ini membuat kaum laki-laki dianggap memiliki hak yang istimewa terhadap Perempuan.
Laki-laki tak hanya dianggap mendominasi ranah personal, namun yang lebih luas.
Misalnya pendidikan, ekonomi, partisipasi dalam bidang sosial dan politik hingga ranah hukum dan lain sebagainya.