Dalam budaya seperti ini, laki-laki yang berperan sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah.
Tak jarang hal itu membuatnya gelap mata dan menjadi penguasa di dalam keluarganya sendiri.
Perempuan yang dianggap sebagai objek dalam budaya patriarki ini tentunya merasakan dampaknya.
BACA JUGA: 10 Hal yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Datang ke Konser KPop
Dampak yang bisa dialami perempuan akibat keberadaan budaya patriarki adalah marginalisasi.
Sebagai pengetahuan, marginalisasi itu sendiri merupakan proses peminggiran.
Ini diakibatkan adanya perbedaan jenis kelamin sehinga bisa berdampak pada kemiskinan.
Memarjinkan seseorang maupun kelompok yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan asumsi gender adalah salah satunya.
BACA JUGA: Ingat! Jangan Asal Membakar Sampah, Asapnya Mengandung Polutan Beracun
Kaum perempuan juga merasakan dampak lain berupa penilaian atau anggapan.
Di mana dalam hal ini peran mereka dianggap lebih rendah dibandingkan yang dilakukan oleh laki-laki.
Misalnya dianggap hanya berperan dalam urusan domestik semata, tapi kaum laki-laki berperan penuh dalam urusan produksi dan publik.
Ada juga dampak buruk yang umum dirasakan kaum hawa dari percikan budaya patriarki ini.
BACA JUGA: Cafe View Sunset di Bandung, Nomor 4 Cocok untuk Romantic Dinner Bareng Pasangan
Dampaknya adalah penandaan, pelabelan atau stereotip yang seringkali bersifat negarif secara umum.
Hingga akhirnya hal tersebut melahirkan adanya ketidakadilan dalam lingkungan Masyarakat terhadap kaum wanita.