Pada Agresi Militer I, Belanda melancarkan serangan serentak di sejumlah wilayah Indonesia.
Termasuk di Sumatera Selatan dan mulai menyerang Lampung yang saat itu masih menjadi bagian dari Sumatera Selatan.
Jiwa patriot KH. Ahmad Hanafiah terpanggil untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Ia mengkordinir para pejuang Laskar Hizbullah dari berbagai wilayah di Lampung.
Kemudian memimpin perang gerilya bersama TNI melawan Belanda.
Laskar Hizbullah bersama Laskar Sabilillah yang bersenjatakan golok tidak gentar menghadapi pasukan Belanda yang bersenjata lengkap.
Pertempuran sengit terjadi di wilayah Baturaja arah Martapura.
BACA JUGA:Inilah 9 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Agustus, Ada Guru Soekarno
Senjata yang digunakan para pejuang ini membuat Laskar lHizbullah dan Sabilillah disebut dengan laskar golok.
Keberanian pejuang laskar golok sangat ditakuti pasukan Belanda.
Namun, karena kalah dalam persenjataan, banyak anggota laskar golok yang gugur dan tertawan. Termasuk, KH. Ahmad Hanafiah.
Dari berbagai sumber, KH. Ahmad Hanafiah disebut kebal peluru.
Karenanya, pada 17 Agustus 1947, Belanda mengeksekusi sang pejuang dengan cara dimasukkan ke dalam karung, kemudian ditenggelamkan di sungai.
Hingga saat ini jasad dan makam pahlawan nasional asal Lampung yang memiliki 2 putri dan satu putra serta 22 cucu ini tidak ditemukan.