1. 4-metilimidazol (4-MEI)
Zat ini sering ditemukan dalam minuman berwarna karamel, seperti cola dan root beer. Penelitian tahun 2007 menunjukkan bukti adanya tumor pada tikus yang mengonsumsi 4-MEI dalam dosis tinggi.
Pada tahun 2011, negara bagian California, Amerika Serikat, mengklasifikasikan 4-MEI sebagai kemungkinan karsinogen, dan mengimbau produsen minuman untuk mengurangi jumlah zat tersebut dalam produk mereka.
Perlu dicatat bahwa 4-MEI juga terdapat dalam makanan seperti biji kopi yang dipanggang dan daging yang dimasak. Namun, konsentrasi zat ini biasanya lebih rendah dalam makanan dibandingkan dengan minuman kemasan.
BACA JUGA:Catat Tanggal Rilis Nokia N73 5G Terbaru 2023, Performa Kelas Unggulan Dengan Spesifikasi Dewa
2. Bisphenol A (BPA)
BPA merupakan zat kimia yang umumnya ditemukan tidak hanya di botol air plastik, tetapi juga di lapisan kaleng soda aluminium.
Penelitian telah menunjukkan bahwa zat ini dapat lepas dari kemasan dan masuk ke dalam minuman yang terdapat di dalamnya. Menurut suatu penelitian dalam Clinical and Experimental Reproductive
Medicine, BPA memiliki kemampuan meniru estrogen dalam tubuh, yang dapat menyebabkan pubertas dini pada wanita, mengurangi
jumlah sperma, dan meningkatkan risiko kanker reproduksi. Bahkan, risikonya lebih meningkat jika plastik terpapar panas atau cahaya.
BACA JUGA:Wajah Glowing Tanpa Flek Hitam Dengan Dua Bahan Alami, Cobain Deh!
3. Asam fosfat
Zat ini umumnya digunakan dalam minuman soda untuk menjaga ketahanannya dan memberikan rasa tajam yang khas yang kita nikmati.
Namun, permasalahannya terletak pada sifat asam yang kuat, yang dapat merusak gigi jika dikonsumsi secara rutin setiap hari. Selain itu, penelitian dari
Tufts University mencatat kemungkinan hubungan antara soda yang mengandung kafein dan asam fosfat (H3PO4) dengan kepadatan tulang yang lebih rendah.
Studi lain yang meneliti khususnya wanita yang mengonsumsi soda menunjukkan korelasi antara konsumsi soda, risiko tulang melemah, dan tingkat patah tulang pinggul yang lebih tinggi.