Siger Kuning merupakan program inovasi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Siger Kuning dilaksanakan mulai Februari Tahun 2021, meliputi seluruh wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Lampung Tengah.
Tujuan dilaksanakannya Siger Kuning, yakni menentukan titik koordinat anak teridentifikasi stunting sesuai nama dan alamat serta mengidentifikasi determinan faktor penyebab stunting meliputi ekonomi, lingkungan dan pola asuh.
Berdasarkan data yang diperoleh, faktor determinan yaitu data kemiskinan pada balita yang diidentifikasi stunting kemudian ditindaklanjuti melalui GERMAS PAS (Gerakan Masyarakat Peduli Anak Stunting).
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Inalillahi, Mantan Bupati Lampung Tengah, Loekman Dikabarkan Meninggal Dunia
Tujuan inovasi ini ialah untuk membangun kerjasama, kemitraan, kepedulian dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat yang berkeinginan dan mampu secara ekonomi untuk membantu peningkatan gizi anak stunting.
Target pemberian bantuan makanan oleh Masyarakat Peduli Anak Stunting berdasarkan aplikasi data EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) pada bulan Februari 2023 yaitu balita stunting sejumlah 3.720 orang.
Sasaran pemberian bantuan makanan oleh Masyarakat Peduli Anak Stanting adalah anak-anak yang telah teridentifikasi sebagai penderita stunting, yang diprioritaskan bagi keluarga yang tidak mampu.
Dalam kegiatan Germas Pas juga diberikan Raport guna memantau progress perkembangan anak yang diasuh selama 6 bulan.
BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Metro Amankan 114 Tesangka Penyalahgunaan Narkoba
Sementara, Perwakilan Kemenpan RB, Saldi mengatakan, inovasi yang dilakukan Pemprov Lampung terkait penurunan angka stunting sangat baik.
Dimana, setiap provinsi mempunyai strategi masing-masing dengan mengangkat kearifan lokal.(*)