Tak berhenti sampai situ, Aedes Aegypti juga bisa menularkan penyakit lain seperti chikungunya dan juga zika.
Sebagai pengetahuan, virus zika berasal dari seekor nyamuk yang menggemparkan dunia pada tahun 2015 lalu.
Dan bahaya yang ditimbulkan sama dengan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Adapun gejalanya hampir sama seperti orang yang sedang terkena demam berdarah yaitu demam tinggi.
BACA JUGA:Restoran Hits Dengan View Cantik di Bandar Lampung, Cocok untuk Quality Time Bareng Keluarga
Sementara untuk chikunguya menadi penyakit yang rentan muncul pada musim pancaroba.
Chikunguya menjadi penyakit yang perlu mendapat sorotan khusus, apalagi penyakit ini tidak pandang usia. Jadi siapapun bisa terjangkiti penyakit ini.
Nyamuk Aedes Aegypti yang sering menggigit dan menghisap darah manusia adalah jenis betinanya saja.
Hal ini disebabkan hewan tersebut memerlukan darah untuk memproduksi telurnya.
BACA JUGA:Wajah Glowing tanpa Bekas Jerawat, Cukup Dengan Baby Oil Berikut Cara Penggunaannya
Sebagai pengetahuan tambahan, telur nyamuk dapat bertahan sampai dengan 8 bulan tanpa air.
Dan ketika sudah tersedia cukup air, telurnya dapat berkembang menjadi larva dan nyamuk dewasa.
Aedes Albopictus
Jenis nyamuk paling berbahaya selanjutnya dikenal sebagai genus yang sama dengan nyamuk DBD.
BACA JUGA:Intip Fasilitas Mewah Grand Mercure Lampung, Tawarkan Private Pool Hingga Kamar Dua View
Itu adalah Aedes Albopictus yang juga bisa memicu penyakit zika dan chikungunya.