Kecepatan maksimum KRI Golok-688 adalah 28 knots, dengan kecepatan jelajah 16 knots dan dipersenjatai meriam 30 mm juga senapan 12,7 mm.
Terkait daya tampungnya, KRI Golok-688 bisa mengangkut 25 anak buah kapal (ABK).
Dalam sebuah kesempatan, KSAL Yudo menyebut bahwasanya nama KRI Golok-688 mempunyai makna filosofis agar bisa dipakai untuk melaksanakan setiap tugas operasi yang diberikan.
Dibekali kecepatan yang tinggi dan daya hancurnya yang besar, KSAL Yudo pun menyebut bahwa KRI Golok-688 diharapkan bisa mampu melaksanakan taktik kapal cepat rudal, yaitu hit and run.
BACA JUGA:7 Kuliner Legendaris di Pekanbaru Wajib Dicoba, Surga Dunia Bagi Penikmat Kuliner
Istimewanya lagi, KRI Golok-688 telah menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di dunia yang sanggup memproduksi kapal siluman trimaran, yang berbahan composite.
PT Lundin Industry Invest (PT LII), selaku produsen KRI Golok-688, adalah perusahaan yang bergerak di perangkat sistem senjata (alutsista) swasta di Indonesia.
Perusahaan yang dimiliki oleh dua orang berkebangsaan Swedia, yakni John Lundin dan Lizza Lundin itu telah berkecimpung dalam bisnis dalam industri boats di Indonesia sejak 2003.
Setidaknya, 250 boats bahkan sudah diproduksi PT LII untuk kepentingan industri militer.
BACA JUGA:Selamat! Unila Raih Peringkat 4 Terbaik Nasional Anugerah KIP 2023 Kategori PTN
PT LII pun telah mengantongi beragam macam sertifikat. Guna mengekspor, PT LII telah memperoleh CE Export Certification serta mendapatkan ISO 9001-2015.
Dan di dalam negeri, PT LII telah mengantungi izin dari Kementerian Pertahanan dalam bentuk Surat Ketetapan Industri Kementerian Pertahanan Republik Indonesia serta Surat Izin Industri Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Dari bea cukai, PT LII memperoleh Grade A Bea Cukai. Sementara untuk pasar internasional, PT LII telah mengantongi beberapa sertifikat, seperti International Marine Certification Institute serta Lloyd Register Certified ISO 9001.
"Pembangunan kapal jenis KCR trimaran merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata TNI-Angkatan Laut, sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada," ungkap KSAL Yudo Margono kala itu.
BACA JUGA:Catat, Ini Daftar Minuman yang Baik Untuk Mencegah Flu Di Akhir Tahun
"Termasuk, luasnya wilayah perairan Indonesia yang perlu dijaga," tandasnya. (*)