"Maka pada oprasi ini tim membuat defek dan pembongkatan gumpalan di atas kepala sang bayi," tuturnya.
Menurut dr. Imam Ghozali, di luar negeri ada kasus seperti ini mampu bertahan atau survive sampai umur 12 tahun. Meski bertahan tumbuh kembang tidak normal.
"Karena ini berpengaruh. Sekalipun berkembang lambat. Hanya merespon pada suara saja," ucapnya.
Untuk oprasi defek ini, disampaikan dr. Imam Ghozali baru kali pertama dilakukan RSUDAM. Tetapi untuk oprasi besar lainnya sudah beberapa kali dilakukan.
"Seperti pemisahan bayi kembar siam sudah kita lakukan dan lainnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Begini Cara Dapatkan Rp 600 Ribu Dari Kartu Prakerja Gelombang 63, Ikuti Tahapannya
Lanjut dr. Imam Ghozali, RSUDAM merupakan salah satu RSUD yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI untuk sembilan layanan prioritas.
Kesembilan layanan tersebut, mulai dari Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, Penyakit Infeksi Emerging, Paru, Gastrohepatologi, Kesehatan Ibu dan Anak, serta Diabetes Melitus.
"Ini merupakan bentuk hadirnya pemerintah, sesuai arahan Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi," ungkapnya.
Terpisah, Sri Wahyuni ibu dari anak tersebut menyampaikan rasa senang yang luar biasa dan bersyukur kepada tuhan atas keberhasilan oprasi yang dilakukan.
BACA JUGA:Ternyata, KPK Telah Titipkan Gedung Graha Mandala Alam Kepada Pemkot Bandar Lampung, Tapi...
"Perasaan senang sangat luar biasa dan bersyukur kepada tuhan yang telah melancarkan semuanya. Berkat dari tuhan kami hanya bisa bersyukur dan berterima kasih kepada tim RSUDAM," ujar Sri Wahyuni.
Senada disampaikan Daniel, ayah anak tersebut. Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Deni Ribowo yang telah membawa anaknya ke RSUDAM.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada RSUDAM sehingga oprasi dapat berjalan baik dan lancar," ucapnya.
"Mohan doa dan bantuannya untuk anak kami supaya anak kami cepat pulih dan kembali ke rumah," ungkapnya.(*)