Selain ada perjalanan yang horizontal ada juga jalanan vertikal atau mendaki, yaitu ke saat Nabi Muhammad SAW berjalan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.
"Artinya manusia itu bukan hanya baik di sesama kehidupan manusia atau Hablum Minannas. Juga hubungan manusia dengan Allah SWT atau Hablum Minallah," terangnya.
"Jadi manusia dengan ini menggambarkan perjalanan darat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Kalau ke atas perjalanan ke Allah SWT," sambutannya.
Sehingga, ini mengabarkan kepada manusia bahwa hidup bukan hanya penting membangun hubungan baik kepada sesama manusia tapi juga membangun hubungan baik dengan Allah SWT.
BACA JUGA:Nikmat dan Murah! Rekomendasi Bubur Ayam Hidden Gem di Bandar Lampung
"Satu diantaranya membangun hubungan yang baik dengan Allah SWT itu dengan bentuk Sholat. Bahkan Nabi Muhammad SAW sebelum di Isro Mi'raj dicuci dulu hatinya. Dibelah oleh Malaika Jibril," ungkapnya.
"Ini menggambarkan seseorang ketika mau menghadap Allah SWT dalam hal ini mau Sholat dan sebagainya itu harus suci dan mensucikan diri baik hati di tata maupun fisiknya. Itu kalau kiti diganti dengan wudhu," sambutannya.
Dengan momen Isro Mi'raj ini, agama dan ajaran lain tidak lagi diwajibkan untuk diikuti oleh lara umat Nabi Muhammad SAW.
"Jadi syari'at - syari'at sebelum Nabi Muhammad SAW dianggap tidak wajib diikuti oleh umat Nabi Muhammad SAW," tuturnya.
BACA JUGA:4 Mobil Matic Keren 2024 Jadi Pusat Perhatian Saat Diperjalanan, Cek Keunggulannya
"Ajaran nabi sebelumnya dianggap sudah tertutup karena itu digambarkan ketika Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha ada satu diantaranya mengimami sholat para nabi. Artinya Nabi Muhammad SAW menjadi imam atau menjadi pemimpin bagi para nabi sebelumnya," ungkapnya.
Lebih lanjut Isro Mi'raj jika dikaitkan dengan zaman sekarang, Prof.KH.Moh.Mukri mengatakan sekarang hubungan manusia yang semakin mengglobal antara sekarang ini hubungan manusia harus dijaga
"Tapi jangan lupa nabi juga melakukan Mi'raj dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha jadi kita harus sholat untuk membangun komunikasi dengan Allah SWT," terangnya.
"Tidak cukup hanya baik dengan sesama manusia. Manusia bisa selamat mau tidak mau harus lulus, baik, dengan sesama manusia tapi harus balik dengan Allah SWT," ucapnya.(*)