RADARLAMPUNG.CO.ID – Berikut ini merupakan kajian Islam tentang hukum membayar hutang puasa yang sebelumnya tidak tertunaikan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi akan memasuki bulan yang penuh kemuliaan yakni bulan Ramadhan.
Kedatangan bulan Ramadhan tahun ini tentunya tetap disambut dengan suka cita dan penuh syukur karena bisa bertemu kembali.
Namun demikian, sebelum mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, sudahkah membayar hutang puasa yang telah lalu?
BACA JUGA: Tinggal Menghitung Hari, Ini Sederet Keutamaan Ramadhan
Jika pada bulan puasa tahun lalu masih memiliki hutang, maka hukum puasa yang ditinggalkan dulu wajib di qadha atau diganti di hari lain.
Orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan, dia wajib mengqadha sebelum Ramadhan berikutnya.
Dan orang yang berutang puasa itu boleh mengakhirkan puasa qadha atau puasa ganti sampai bulan Syakban.
Akan tetapi jika sampai Ramadhan berikutnya tapi orang tersebut belum mengqadha puasanya yang tahun lalu tanpa alasan yang syar’i, maka orang itu berdosa.
Padahal kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan telah dijelaskan dalam firman Allah yakni Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa,”(QS Al-Baqarah:184).
Kemudian bagi siapa saja yang sedang sakit atau bepergian sehingga membuatnya tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka dia boleh menggantinya di lain hari.
Atau jika orang tersebut berat menjalankan puasa untuk bayar hutang puasa tahun lalu misalnya disebabkan sakit berat, orang yang sangat tua, orang hamil atau ibu menyusui.