BANDARLAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) merupakan salah satu universitas di Sai Bumi Ruwa Jurai. Unila merupakan universitas negeri pertama di Lampung.
Unila yang menjadi universitas tertua di Lampung berdiri pada 23 September 1965 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dikutip dari Wikipedia, berdirinya Unila merupakan cita-cita para tokoh masyarakat Lampung sejak 1960.
Pasalnya, ketika itu banyak putra-putri terbaik lulusan SMA Lampung yang harus pergi ke Pulau Jawa atau Sumatera Selatan untuk dapat melanjutkan studinya.
BACA JUGA:Kinerja Keuangan Impresif Tahun 2023, Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1,872 Triliun
Cita-cita pendirian perguruan tinggi di Lampung ini diupayakan terwujud oleh dua panitia. Pertama, Panitia Pendirian dan Perluasan Sekolah Lanjutan (P3SL) yang berubah menjadi Panitia Pendirian dan Perluasan Sekolah Lanjutan dan Fakultas (P3SLF). Panitia ini diketuai Zainal Abidin Pagar Alam dan Sekretaris Tjan Djiit Soe.
Kedua, Panitia Persiapan Pembentukan Yayasan Perguruan Tinggi Lampung (P3YPTL) yang digagas Hilman Hadikusuma bersama Alhusniduki Hamim pada 20 Agustus 1959.
Panitia ini diketuai Nadirsjah Zaini, M.A. dan Sekretaris Hilman Hadikusuma. Kedua panitia dilebur menjadi Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Lampung (YPPTL).
Kemudian membentuk Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Sosial (FEHS) yang berkedudukan di Jalan Hasanuddin 34, Bandarlampung.
BACA JUGA:Upacara Perdana Usai Libur Lebaran 2024, Pj. Bupati Tanggamus Minta ASN Tancap Gas
Sebelum ditetapkannya seorang rektor sebagai kepala universitas, periode 1960-1965 Unila dipimpin Kusno Danupoyo sebagai koordinator atau ketua presidium hingga kedudukannya beralih pada 1966 oleh Gubernur Lampung Zainal Abidin Pagaralam hingga 1973.
Pada Mei 1973, Unila dipimpin rektor.
Rektor Unila pertama dijabat Prof. Dr. Ir. Hi. Sitanala Arsyad (1973-1981). Kemudian dilanjutkan Prof. Dr. R. Margono Slamet (1981-1990) dan Hi. Alhusniduki Hamim, S.E., M.Sc. (1990- 1998).
Lalu Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc. (1998-2006); Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. (2006-2015); Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. (2015-2019); dan Prof. Dr. Karomani, M.Si. (2019-2022).
Pada masa jabatan Prof. Karomani, Unila menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, Prof. Karomani bersama Warek I Bidang Akademik Heryandi dan Ketua Senat Muhammad Basri terjaring OTT KPK.