M. Taufiqullah pun memastikan bahwa perbaikan kemantapan ruas jalan Bumiharjo-Pakuan Ratu akan menjadi perioritas di tahun mendatang.
Begitu juga saat ditanya terkait anggaran yang diperlukan, dirinya belum dapat memastikan secara rinci karena saat ini tengah dilakukan survei lebih lanjut.
"Kita lagi survei panjangnya berapa km, kalau perkiraan awal 3 km yang perlu di-rigid. Misal untuk 1 km rigid perlu anggaran Rp 12 miliar. Jadi 3 km perlu sekitar Rp 36 miliar," tuturnya.
Senada, anggota Komisi V DPRD Lampung Sahdana mengatakan, dirinya selaku mitra Dinas BMBK Lampung mendorong agar segera menganggarkan perbaikan ruas jalan Bumiharjo-Pakuan Ratu tersebut.
BACA JUGA:Viral Sampah Kotori Tugu Juang, Kepala DLH Bandar Lampung Hanya Beri Jawaban Singkat
Kata Sahdana, masyarakat sekitar Kampung Karang Agung bersama aparatur desa maupun camat telah menyampaikan aspirasi untuk segera melakukan penanganan ruas jalan yang rusak.
"Aspirasi tersebut sudah sering kita sampaikan, tapi memang uang kita dikit dan dibaginya banyak. Sehingga belum tersentuh. Kebetulan ini ada aspirasi saya bilang ini harus dianggarkan segera," ujarnya.
Penganggaran untuk perbaikan jalan di ruas Bumiharjo-Pakuan Ratu ini diharapkan dapat sesegera mungkin dilaksanakan meskipun belum bisa ditangani secara keseluruhan.
"Sementara ini tim dari Dinas BMBK sudah turun untuk penanganan dengan base dulu. Supaya aktivitas masyarakat sekitar lancar dan tidak terganggu. Soalnya kalau hujan banjir jalannya," tuturnya.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Korban Banjir saat Idul Fitri
Sebelumnya, Kepala Kampung Karang Agung, Kecamatan Pakuan Ratu, Jon Heri meminta Pemprov Lampung melakukan perbaikan akses jalan penghubung Kampung Karang Agung, Kecamatan Pakuan Ratu dengan Kampung Mesir Ilir, Kecamatan Bahuga.
"Kita minta agar diperbaiki semaksimal mungkin seperti contoh yang sudah ada dengan cara dicor (rigid, red) dan lainnya," ujarnya.
Sembari menunggu hal tersebut terealisasi, Jen Heri meminta Pemprov Lampung terlebih dahulu melakukan penanganan sementara agar akses jalan tersebut dapat dilalui masyarakat.
"Untuk sementara kita minta dapat dilalui terlebih dahulu. Nantinya warga berharap kalau bisa jalan ini dibuat semaksimal mungkin seperti yang sudah ada," terangnya.
Jon Heri mengungkapkan akses penghubung dua desa dari kecamatan berbeda tersebut ada dua titik yang mengalami kerusakan yang cukup parah dengan panjang sekitar 30 sampai 50 meter.