Di sisi lain, tidak terpilihnya Sekretaris Umum DPP Partai Golkar, Lodewijk menjadi catatan buruk tersendiri.
Padahal pada 2 pemilu sebelumnya, Lodewijk selalu sukses melenggang ke Senayan untuk Dapil Lampung 1.
Kegagalan Lodewijk ini tentu aib tersendiri bagi Golkar, terutama bagi Lodewijk.
Pada Dapil 1 Lampung ini, selain Lodewijk ada 2 Sekretaris Umum lainnya yang juga bersaing. Mereka adalah Ahmad Muzani (Gerindra) dan Muzamil Yusuf (PKS).
Namun, kedunya sukses melenggang ke Senayan. Sementaara 1 kursi untuk partai Golkar diraih oleh Rycko Menoza yang unggul 3 ribu suara atas Lodewijk.
Memang secara pribadi. Hanan tergolong sukses. Ia kembali lolos ke Senayan untuk dapil 2 Lampung.
Jadi meskipun beda dapil, tentu saja, Hanan tidak bisa lepas tanggung jawab. Sebab surat perintah 20 November 2023 diantaranya ditugaskan untuk mensukseskan pileg untuk wilayah Lampung yang meliputi dapil 1 dan dapil 2.
Komunikasi Hanan dengan jajaran dan fungsional Partai Golkar pada tingkat proviinsi, kota dan kabupaten sangat lemah.
Soal ini Hanan memberikan penjelasan, bahwa tidak ada penugasan ia diberi tanggung jawab untuk memenangkan Partai Golkar secara keseluruhan.
Penunjukan dirinya sebagai caleg DPR RI Dapil 2, membuktikan bahwa tanggungjawabnya hanya untuk wilayah dapil 2 saja.
Yakni meliputi, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Utara. (Soal pernyataan lengkap Hanan akan saya tulis pada catatan berikutnya).
Dan kita sama sama tahu hasil pemilu 2024 dapil 2 Lampung, cukup baik. Setidaknya Golkar tetap mempertahanan 2 kursi.
Untuk Hanan sendiiri, dia berhasil meraup 93.830 suara.
Perolehan suara Hanan ini jauh di bawah caleg lainnya. Hanan hanya menempati posisi ke 4 perolehan suara terbanyak di dapil 2.
Bahkan sebenarnya, perolehan 2 kursi Partai Golkar itu lebih disebabkan karena faktor diuntungkan oleh sistem perhitungan kursi.
Kita tahu, satu kursi partai Golkar diraih oleh Aprozi Alam yang berhasil meraih kursi ke-10 dengan memperoleh 55.008 suara.