Menurut Lukman, operasi bedah jantung terbuka yang dilakukan ini mendapat apresiasi dari Rumah Sakit Harapan Kita selaku rumah sakit pengampu Kardiovaskular.
"Kami bersama diskes, kemarin dipanggil Rumah Sakit Harapan Kita. Ini prestasi yang mereka apresiasi," tuturnya.
Dilanjutkan, Kementerian Kesehatan telah menugaskan khusus kepada Rumah Sakit Harapan Kita melakukan pengamanan pelayanan jantung kepada Provinsi Lampung dan Provinsi Papua.
"Tapi Provinsi Papua kami mendengar langsung dari koordinasi pengampuan pusat sudah diserahkan ke (Rumah Sakit) Sutomo. Jadi yang mendapat perhatian khusus dari Rumah Sukai Harapan Kita Provinsi Lampung, dalam hal ini RSUDAM," ungkapnya.
Lebih lanjut Lukman Pura mengatakan, jika ingin melakukan operasi bedah jantung terbuka secara mandiri, maka harus ada beberapa persyaratan yang di penuhi.
Pertama, rumah sakit di kabupaten/kota yang sudah diminta pengampu dijadikan kelas B.
Kemudian RSUDAM sudah masuk kelas utama nanti paripurna dan setelah 100 kali tindakan CABG, baru dianggap.
Lebih lanjut dikatakan, pelayanan kesehatan ini mendapat perhatian besar dari Gubernur Arinal.
BACA JUGA: Eks Kepala BPN Lampung Timur Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga
Salah satnya gedung operasi yang merupakan gedung terbaik di Provinsi Lampung dan dialokasikan melalui APBD 2023," ujarnya.
"Alhamdulillah sudah terpakai sekarang dan itu diakui oleh tim Rumah Sakit Harapan Kita. Bahwa ini gedung terbaik. Bisa 30 tahun belum tentu rusak. Tahun ini dilanjutkan pak gubernur untuk melengkapi lantai tiga dan empat," kata dia. (*)