Soroti Pemadaman Listrik, Pengamat: Ini Tidak Main-main, Perekonomian Hancur!

Rabu 05-06-2024,18:48 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemadaman listrik di Provinsi Lampung secara merata hampir berlangsung selama dua hari.

Ya, listrik mulai padam sejak Selasa 4 Juni 2024 sekitar pukul 10.00 WIB dan sempat hidup di senja hari hingga pukul 22.00 WIB untuk beberapa tempat.

Kemudian, Lampung kembali tanpa aliran listrik sejak 22.00 WIB hingga Rabu 5 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.

Usut punya usut, pemadaman listrik yang terjadi di Lampung akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Fokus Jalankan Praktik Bisnis Berkelanjutan, BRI Masuk Dalam Daftar CNBC Indonesia Green Business Ratings 2024

Pemadaman listrik merata ini berdampak besar bagi aktivitas masyarakat dan perekonomian di Provinsi Lampung.

Pasalnya, pemadam listrik juga berdampak dengan jaringan internet dan telekomunikasi masyarakat.

Banyak aktivitas yang terpaksa terhenti akibat pemadaman ini, mulai dari kesulitan masyarakat mengakses air bersih untuk kebutuhan mandi, masak, dan lainnya.

Aktivitas transaksi non tunai pun terganggu, semisal ojek online yang tidak dapat menerima orderan karena tidak terhubung dengan internet.

BACA JUGA:Picu Pemadaman Listrik, Ternyata Ini Penyebab Transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat Terganggu

Terpantau, di komplek Kantor Gubernur Lampung para pegawai juga banyak yang tidak bisa melakukan aktivitas karena terkendala internet dan listrik.

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) Prof. Marselina mengatakan, pemadaman listrik dua hari ini sangat berdampak pada perekonomian.

Terutama pada sistem keuangan dalam hal ini pembelian dan pembayaran.

"Sistem keuangan kita untuk perusahaan dan rumah tangga terhenti semua karena listrik tidak ada dan internet tidak bisa," ujar Prof. Marselina saat dihubungi Radarlampung.co.id, Rabu 5 Juni 2024.

BACA JUGA:Literasi Keuangan Syariah BRI Life bersama UNILA, 'Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini'

Kategori :