Menurutnya, dari UMKM ini para peserta untuk bisa menghadirkan ide untuk membuat proyek perubahan.
"Dilihat segi inovasinya dan UMKM di tempat kita masing-masing. Saya berharap kearifan lokal ini betul-betul kita kibarkan untuk pengentasan kemiskinan," katanya.
Dirinya pun menyatakan siap untuk menjadi bagian dari mempromosikan kerajinan dan produk-produk para UMKM di Provinsi Lampung.
"Kehadiran saya di sini sebagai Pj. Gubernur bukan hanya sebagai kepala pemerintahan, saya sudah menyatakan diri sebagai agen untuk mempromosikan apa yang ada di Provinsi Lampung ini," katanya.
BACA JUGA:Buntut Kabar Dugaan Perselingkuhan Lurah Palapa, Inspektorat Bandar Lampung Panggil 7 Linmas
Pj. Gubernur Samsudin menyebut termasuk akan membawa dan memperkenalkan produk-produk asal Provinsi Lampung ke tingkat pusat.
"Jika ada produk apa pun kasih ke saya, untuk saya promosikan bahwa ini dari UMKM Provinsi Lampung dan di pusat pun akan saya lakukan begitu," ucapnya.
"Saya ingin apa yang dikaryakan oleh warga Lampung betul-betul dikenal oleh masyarakat Indonesia, sampaikan kepada para UMKM dan industri-industri, nanti saya akan promosikan," sambungnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, LAN RI, Basseng mengatakan, selain sumber daya alam, industri maupun jasa yang dimiliki, kearifan lokal ini juga bisa menjadi salah satu indikator dalam mengentaskan kemiskinan.
BACA JUGA:57 Hektare Perkebunan Sawit Rakyat di Kabupaten Mesuji Akan Dilakukan Peremajaan
Menurutnya, mengeksplorasi potensi kearifan lokal dengan mengajak perubahan mindset masyarakat untuk keluar dari kemiskinan.
"Budaya-budaya yang dimiliki oleh masyarakat kita yaitu budaya ulet, gigih, bekerja dan juga kita peduli. Kalau budaya ini kita angkat, budaya pun bisa mengentaskan kemiskinan dan pengentasan kemiskinan bisa kita selesaikan apabila kita betul-betul peduli," ujar Basseng.
Ia meminta para peserta untuk bisa menggali potensi tersebut sehingga policy brief termasuk proyek-proyek perubahan itu nantinya berhasil dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemanfaatan kearifan lokal.(*)