RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menargetkan kasus bullying (perundungan) benar-benar hilang dari Kota Tapis Berseri.
Ya, meski Bandar Lampung menyandang predikat salah satu Kota Layak Anak (KLA) di Indonesia, rupanya kasus bullying masih rentan terjadi, utamanya pada tingkat sekolah.
Demikian diakui Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung Maryamah. "Bahkan di sekolah-sekolah elit sekalipun tidak menutup kemungkinan bullying itu terjadi," katanya, Kamis, 27 Juni 2024.
Dari hasil temuan pihaknya, pada tahun 2024 ini salah satunya terjadi di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
BACA JUGA:18 Tersangka Narkoba Ditangkap Dalam Operasi Antik Krakatau 2024 Polres Mesuji
"Ada di SMP negeri di Kecamatan Panjang pernah kita datangi. Kemudian sekolah elit Islam di daerah Jalan Pramuka juga pernah ada kasus bullying dan kita datangi juga. Kita lakukan pembinaan supaya tidak terjadi lagi," katanya.
Selain itu, kata Maryamah, posisi geografis Bandar Lampung juga mempengaruhi hal tersebut.
Ditambah lagi aksi bullying masih dapat terjadi pada wilayah yang memang padat penduduknya.
"Daerah padat penduduk dan daerah pesisir cukup rentan terhadap kasus bullying," terangnya.
BACA JUGA:Tim SAR Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Mandiri Sejati
Melalui satgas yang dimiliki, pihaknya mengupayakan selalu gencar mengawasi semua aktifitas pendidikan dan tempat lainnya yang berpotensi terjadi bullying.
Untuk itu, ia mengaku bahwa pihaknya gencar melakukan sosialisasi, mulai dari tingkat Playgroup hingga Sekolah Menengah Pertama.
Bahkan, lanjut dia, Dinas PPPA telah lakukan rapat dengan guru-guru bimbingan konseling dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di Bandar Lampung.
"Program sosialisasi jadi fokus utama kami. Kami di dinas kan ada 4 bidang, tim secara continue turun lapangan," tandasnya.
BACA JUGA:Panitia PPDB SMAN 1 Liwa Lakukan Verifikasi Faktual