"Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan Kota Metro yang jumlah jiwanya 170 ribu dan luas wilayah nya lebih kurang 7.000 hektare dan di sana (Metro, red) ada enam SMA negeri," terangnya.
Dari aduan masyarakat dari Kecamatan Terbanggi Besar ini, Mikdar Ilyas pun sangat mendukung jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menambah SMA negeri untuk dapat menampung jumlah pelajar SMP yang lulus setiap tahunnya.
"Saya harapan Pemprov Lampung dapat mengatasi persoalan ini karena memang lahan ada dan uang sebagian ada dari CSR dan masyarakat sangat antusias," ungkapnya.
Sementara, Kepala Kampung Terbanggi Besar Zakaria Fuad mengatakan, warga setempat sudah ada yang menghibahkan tanahnya untuk dapat dibangun SMA negeri.
BACA JUGA:Soal Dugaan Korupsi Insentif di Satpol PP Lampung Selatan, BPKP Lampung Sambangi Kejari
Untuk luas tanah yang masyarakat siapkan, kata Zakaria Fuad, ada sekitar 20 ribu hektar terletak di Kampung Terbanggi.
"Rencana hibah tanah sudah ada untuk bangun SMA dan dari desa sendiri menyiapkan. Nanti kalau titiknya pas untuk membangun SMA kami siap," terangnya.
Menurut Zakaria Fuad, sudah seharusnya pemerintah daerah menambah fasilitas pendidikan di daerah tersebut karena luas wilayah Kecamatan Telah Besar seimbang dengan Kota Metro.
"Tapi kami hanya ada satu SMA negeri sementara di Metro ada enam. Artinya jomplang," ucapnya.
BACA JUGA:BPK RI Sebut Pemeriksaan Inklusif dan Berkualitas Dukung Indonesia Emas 2024
"Tingkat kelulusan SMP di Terbanggi juga tidak sesuai dengan kuota sekolah SMA dan SMK. Jadi harap kami bisa ditambah lagi untuk SMA negerinya," ungkapnya.(*)