KPU Lampung Sebut 1,3 Juta Pemilih Masuk Kategori Rentan

Senin 12-08-2024,19:38 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - KPU Provinsi Lampung menyasar hampir 20 persen lansia dan baby boomer yang masuk dalam daftar pemilh tetap (DPT) Pemilu 2024, untuk sosialisasi pendidikan pemilih pilkada 2024. 

Kadiv Sosdiklih dan Parmas KPU Provinsi Lampung Antoniyus Cahyalana menjelaskan, ada hampir 20 persen pemilih yang masuk kategori rentan. Di mana, yang rentan adalah lanjut usia (lansia) dan Baby Boomer. 

Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada kelompok rentan, agar bisa menjaga tingkat partisipasi pemilih di Provinsi Lampung. 

"Sudah kita lakukan sosialisasi terhadap kelompok rentan ini karena jumlahnya lumayan banyak," kata Antoniyus, Senin 12 Agustus 2024.

BACA JUGA:Kotak Kosong Simbol PR Partai Bentuk Kader Berkualitas

BACA JUGA:Mau Nikah? Yuk Intip Diskon Menarik di Wedding Open House 2024 Emersia Hotel & Resort Bandar Lampung

Dijelaskan Anton, merujuk pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024, data lansia (di atas 76 tahun) mencapai 145.210 orang, dan baby boomer berjumlah 1.145.274 (usia 56-76 tahun). 

Yang bila dijumlahkan mencapai sekitar 1,3 juta  orang.

"Ini kelompok rentan yang memang mesti diberikan pemahaman-pemahaman tentang kepemiluan. Untuk baby boomer itu angkanya 17,51 persen sementara yang lansia tiu 2,2 persen, Ya hampir 20 persenan lah dari DPR Pemilu 6.539.128," kata dia. 

Dijelaskan dia, pihaknya awalnya menyangka kelompok rentan dalam dua kategori ini gagap teknologi (Gaptek). Namun faktanya, mahir di dunia maya. 

BACA JUGA:Duo Kapolda Termuda Lulusan Akpol 1996, Satu Promosi Jabatan Dalam Mutasi Polri Juli 2024

BACA JUGA:Pendapatan Daerah Provinsi Lampung 2024 Diproyeksi Berkurang

"Mereka punya media sosial terutama facebook, mereka cari informasi dan baca berita online. Namun, kelompok ini rentan terhadap penipuan, penyebaran berita hoax. Ini menjadi salahsatu kita melaksanakan diklih ke mereka dan literasi digital," ujarnya. 

Derasnya arus digitalisasi ditakutkan bisa berdampak kepada kondisi kelompok rentan ini. Ada beberapa sub kelompok rentan misalnya pada wanita, dan beberapa sub kelompok lainnya. 

"Sering kali perempuan ini hanya dijadikan objek saja, peran di publiknya sedikit, sementara jumlah nya banyak. Kemudian difabel, kelompok daerah terisolir yang jarang mendapatkan informasi kepemiluan, pemilih di rutan termasuk buruh pabrik," kata dia. 

Kategori :