Pertama adalah kontak langsung dengan lesi atau luka pada kulit orang yang terinfeksi.
BACA JUGA:Dukung iOS 18, Bongkar Performa iPhone 16 Plus 2024, Segini Harganya
BACA JUGA:Resmi Rilis Global, Ini Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Versi Standar
Tak hanya itu, kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit termasuk kontak seksual pun bisa menularkan penyakit ini.
Penularan cacar monyet juga bisa terjadi lewat kontak dengan cairan tubuh seperti air liur atau nanah yang keluar dari ruam.
Barang-barang terinfeksi seperti handuk atau pakaian yang dikenakan orang yang terkena monkeyfox pun berpotensi menularkan.
Sangat penting pula bagi ibu hamil untuk waspada karena bisa menyebar ke janin melalui kontak dari kulit ke kulit saat melahirkan.
BACA JUGA:Penggemar Mie Merapat, Ini Lokasi Miisonii yang Jadi Rekomendasi Restoran Mie di Bandar Lampung
Monkeypox atau cacar monyet itu sendiri memiliki gejala seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, lemas hingga bengkak pada bagian tertentu.
Perhatikan bengkak yang terjadi pada bagian leher, ketiak hingga selangkangan.
Jika muncul ruam antara 1 sampai 3 hari setelah demam yang diawali dengan bintik merah.
Kemudian menjadi lepuh dan berisi cairan bening dan bernanah, lalu mengeras dan rontok.
BACA JUGA:Terkabulnya Hajat Dalam 40 Hari lewat Amalan Sholawat Ibrahimiyah
BACA JUGA:Raih Syafaat Nabi Muhammad SAW lewat Amalan Sholawat Busyro, Bikin Hati Menjadi Lebih Tenang
Maka harus segera periksa ke dokter untuk mengetahui apakah itu memang gejala cacar monyet atau bukan.