RADARLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Calon Gubernur Lampung nomor urut 1 Arinal Djunaidi, melakukan media visit ke Graha Pena, markas Radar Lampung pada Kamis 3 Oktober 2024.
Kunjungannya didampingi bersama tim. Diantaranya Wakil Ketuia DPD PDI Perjuangan Lampung Donald Haris Sihotang, dan Anggota DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan Solihin.
Sementara, kedatangan Arinal Djunaidi disambut langsung oleh Direktur Utama Radar Lampung Purnawirawan didampingi jajaran seperti General Manager Liris Vawina dan Deputi General Manager Taufik Wijaya dan Jefry Ardi serta Pemimpin Redaksi Abdul Karim.
Dalam kesempatan itu, Arinal membeber salahsatu programnya jika dia kembali menjabat di periode kedua ini yakni membangun ekonomi kerakyatan dari desa.
BACA JUGA:Nikmati Keindahan Puncak Nirwana Lampung, Sajian Alam Nan Elok Dari Puncak Pegunungan
BACA JUGA:Ini Potensi Pariwisata dan Industri di Pesawaran
Arinal menjelaskan, membangun ekonomi kerakyatan tidak bisa dilakukan secara mandiri. Akan tetapi, dilakukan dengan berbagai unsur di masing-masing stake holder.
“Membangun ekonomi kerakyyatan ini tidak bisa sendiri. Karena ada beberapa proses yang harus dilakukan,” jelas Arinal.
Arinal mencontohkan di sektor pertanian. Dukungan harus dilakukan secara kontinyu. Misal, mendapatkan kuantitas dan kualitas dari sisi ketersediaan pupuk.
“Provinsi Lampung ini sudah berpredikat sebagai lumbung pangan. Prabowo juga sudah menyatakan Indonesia dengan kedaulatan pangan, dan di Lampung saya inginikan itu,” kata Arinal.
BACA JUGA:Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaru Dalam Seri Huawei MatePad 12 X, Intip Performa dan Harganya
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Nongkrong Cozy dan Murah di Bandar Lampung, Cek Lokasi Around Eighty Eight
Karenanya, sambung Arinal, dirinya bersama sang wakil Sutono, ingin mempercepat dan menyemputnakan programnya dimulai dari Desa.
“Karena petani saat ini sudah punya kemampuan, tapi tentunya masih membutuhkan daya dukung. Fasilitas dan sarana produksi, kemudain Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan dimaksimalkan sehingga bisa memberikan kontribusi pembangunan,” jelasnya lagi.
“Misalnya dengan pembayaran pajak melalui Desa, pupuk juga bisa lewat desa. Kalau distributor kan hanya penyampaiannya saja,” pungkasnya.