RADARLAMPUNG.CO.ID - Direktorat Pencegahan Densus 88 Anti Teror Polri dan RRI Pro3 menggelar talk show Damai di Tengah Pilihan, Menjaga Harmoni Menghadapi Pilkada, Jumat, 22 November 2024.
Talk show yang bertujuan memberikan pemahaman pentingnya menjaga persatuan dan keamanan menjelang pilkada serentak 2024 menghadirkan narasumber utama pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan.
Dalam kesempatan tersebut, Ken Setiawan menyampaikan potensi ancaman terhadap stabilitas sosial dan keamanan saat pilkada 2024.
Ken menyebutkan, pilkada serentak 2024 merupakan bentuk nyata penghormatan terhadap hak konstitusional warga negara dalam bidang politik.
BACA JUGA:Perempuan Cerdas Digital Dapat Satukan Bangsa, Ini Harapan BNPT dari FKPT
BACA JUGA:FKPT Lampung-BNPT Gelar Camping Keberagaman Dalam Pencegahan Radikal Terorisme
Terkait hal ini, proses demokrasi juga rentan terhadap potensi konflik yang bisa memecah belah masyarakat.
Beberapa ancaman yang disoroti Ken antara lain penyebaran berita bohong (hoaks), kampanye hitam atau black campaign dan politik uang atau money politic.
Selanjutnya penyebaran isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) melalui media sosial.
Dalam hal ini, kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat kerap menjadi pemicu cepatnya penyebaran informasi yang salah.
BACA JUGA:Bawaslu Sebut Tak Ada Rekomendasi Pembatalan Dalam Petikan Surat ke KPU Metro
BACA JUGA:KPU RI Sebut Pembatalan Calon di Pilkada Metro Hanya untuk Qomaru Zaman
Pada akhirnya, kondisi ini memperburuk polarisasi antar pendukung pasangan calon kepala daerah.
"Jika ada indikasi yang mencurigakan di lingkungan sekitar, segera laporkan kepada pihak berwenang. Kita harus bekerja sama untuk mencegah teror yang bisa merusak keamanan dan ketenteraman," tegas Ken Setiawan.
Pada bagian lain, ia juga mengapresiasi upaya preventif yang dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror dalam mengantisipasi potensi ancaman terorisme.