Sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia, ia bergabung dengan peserta dari berbagai negara untuk mempelajari teknik mikroskopi modern.
"Kegiatan ini memberikan wawasan baru, dari teknologi hingga budaya. Saya sangat terkesan dengan fasilitas di Aarhus University dan University of Copenhagen. Mereka memiliki peralatan canggih yang sangat mendukung riset ilmiah," ujarnya.
Sebagai alumni Unila, Rani berharap kampusnya terus meningkatkan fasilitas dan kerja sama internasional.
“Unila perlu menambah koleksi alat laboratorium berteknologi tinggi seperti mikroskop modern. Dengan adanya pembangunan Rumah Sakit Pendidikan, saya berharap kolaborasi dengan universitas luar negeri bisa terwujud,”jelasnya.
Rani juga membagikan pesan motivasi bagi mahasiswa Unila yang ingin menempuh pendidikan atau program internasional.
“Jangan pernah menyerah. Habiskan jatah kegagalanmu, karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Jangan lupa untuk tingkatkan kemampuan bahasa Inggris karena itu adalah syarat utama,"pungkasnya.