
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan Tanggamus menginstruksikan puskesmas dan pengelola program untuk meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus.
"Menguras, menutup dan mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air pada saat hujan dan berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penular demam berdarah," kata Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Johan mewakili Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanggamus Bambang Sutejo.
Johan menyampaikan, puskesmas dapat berkoordinasi dengan camat dan aparat pekon dalam kegiatan PSN supaya kegiatan berjalan rutin dan berkesinambungan.
Kemudian meningkatkan peran serta masyarakat dengan kegiatan Gerakan satu Rumah satu Jumantik.
BACA JUGA:Tekan Penyebaran DBD, Polres Metro bersama Dinas dan Masyarakat Lakukan Pengasapan
BACA JUGA:Cegah DBD, Polres Tanggamus dan Polsek Jajaran Gelar Fogging Di Sejumlah Titik
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan logistik penanggulangan DBD berupa Larvasida dan insektisida. Ini digunakan untuk abatesasi dan penyemprotan atau fogging di wilayah Puskesmas," papar Johan.
Diketahui, kasus serangan demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus, Lampung tergolong tinggi.
Sejak Januari hingga Desember 2024 tercatat ada 404 kasus DBD di sejumlah kecamatan tanpa kematian.
Penyebab penularan kasus DBD dikarenakan meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti akibat masih banyaknya tempat perindukan nyamuk yang potensial seiring datangnya musim penghujan.
BACA JUGA:Hasil Gugatan Pilkada Pringsewu Ditetapkan, Riyanto - Umi Ajak Seluruh Elemen Kedepankan Kebersamaan
Sebaran Kasus DBD di Tanggamus Berdasar Wilayah Kerja
1. Puskesmas Kota Agung 70 kasus
2. Puskesmas Gisting 62 kasus