Mereka juga menuntut pembubaran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terkait, yang dinilai telah lama melakukan kekerasan dalam kegiatan mereka.
"Kami minta Rektorat jangan tinggal diam, usut semua yang terlibat, termasuk dekan yang memberikan izin kegiatan ini. Tidak ada tempat untuk kekerasan di kampus ini sudah terjadi sejak tahun 1998 ," tegas Zidan.
Aksi ini menambah desakan kepada pihak Universitas Lampung untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani kasus tersebut, demi menjaga citra kampus sebagai tempat yang aman dan inklusif bagi seluruh mahasiswa.