"Tridharma perguruan tinggi, masing masing komponennya harapan besar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Memang kampus memiliki tanggung jawab mencetak SDM unggul. Untuk mencetak SDM unggul tidak hanya cerdas tapi juga memiliki softskill. Supaya terwujud skill komplit dia harusnya dekat dengan masyarakat melalui karya sudah design oleh pendidkan tingginya,"jelas Prof Fauzan.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, & Teknologi Republik Indonesia,
Prof Dr Muhammad Najib, menyampaikan, Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi swasta dapat memberikan dampak (impact) atau kontribusi ke pembangunan daerah.
Lebih rinci Prof Najib, menyampaikan, Diktisaintek mendorong perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk menjadi kampus berdampak.
Lebih lanjut Prof Najib, menceritakan transformasi universitas mulai dari universitas 1.0 berfokus pada teaching university (universitas atau lembaga pendidikan berfokus kepada pengajaran).
"Rekrut mahasiswa terus menerus karena fokus pada teaching university, sehingga dosen sibuk mengajar, dan masih tidak upgrade diri karena fokus mengajar,"jelas Prof Najib.
Kemudian, transformasi university 2.0 dari teaching university sebagai best research university. "Jadi selain mengajar, dosen juga melakukan penelitian kampus yang akhirnya awal munculnya kampus sebagai pusat inovasi,"jelas Prof Najib.
Kemudian, bertransformasi university 3.0 ini, sambung Prof Najib, bukan hanya pendidikan, pengajaran, penelitian tapi juga berinovasi yang hasil inovasi bisa dikomersialisasi sehingga ia menjadi kampus mandiri.
Lalu, bertransformasi university 4.0, dimana selain penggabungan pendidikan, pengajaran, penelitian dan inovasi namun lebih fokus menghidupkan kampus dengan Inovasi atau karya research.
"Mendorong kampus bagaimana pengajaran, research, inovasi, dan komersialisasi yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat. Jadi kampus sebagai lokomotif transformasi sosial,"sebut Prof Najib sambil mengatakan bahwa ini akan membuat kampus berdampak atau impact university.
Prof Najib mengapresiasi UBL yang konsen dalam pengembangan inovasi dan riset yang tentunya berdampak.
"UBL yang hanya memiliki 12 program studi tetapi memiliki 20 pusat studi tentunya dari sebanyak inovasi yang dihasilkan bisa dikomersialisasi untuk pengembangan kampus. ini sebagai contoh berdampak melalui inovasi dan riset yang dilakukan,"jelas Prof Najib.
Bukan hanya UBL, Prof Najib mencontohkan salah satu kampus di Indonesia fokus kepada inovasi dimana produk inovasi berupa animasi sudah di komersialkan oleh Holywood dan kerjasama pihak lainnya.
"Ini bentuk contoh Universitas terapkan revolusi industri 3.0 ini lebih sekedar teaching dan research tetapi juga enterpreneur university,"jelas Prof Najib.
Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc, mengatakan silahturahmi perguruan tinggi selama dua hari ini khususnya hari ini dihadiri oleh wakil menteri Diktisaintek, Direktur Kelembagaan Dirjen Kemendiktisaintek dan Wakil Gubernur Lampung (dr.Jihan Jihan Nurlela) tentunya ini akan mendapatkan masukan perguruan tinggi di LLDIKTI wilayah II tentang masukan bagaimana membangun pendidikan kita di lldikti wilayah II.
"Dari hal yang disampaikan Pak Wamen (Prof Fauzan) kita dapat gambaran untuk keberlanjutan PTS swasta dimana beliau sebagai penanggung jawab pendidikan tinggi swasta. Sementara dari ibu wagub Lampung (dr Jihan Nurlela) terkait ajakan perguruan tinggi untuk berkontribusi membangun provinsi Lampung sesuai dengan kompetensi masing masing,"jelasnya.