Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI

Selasa 08-07-2025,12:30 WIB
Reporter : Dian Saptari
Editor : Dian Saptari
Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jakarta Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali direkomendasikan "beli" atau "buy" oleh para analis.

Optimisme pasar terhadap BRI tersebut juga didukung oleh konsensus analis. Mengutip Bloomberg, Dari total 37 analis sebanyak 31 analis atau 84% diantaranya merekomendasikan beli, 5 tahun, dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.703,61.

Dengan demikian jika dibandingkan dengan harga per 1 Juli 2025 di level Rp3.700 per lembar, maka saham BBRI akan memberikan potensi imbal hasil sekitar 27,1%.

Di samping itu, rekomendasi buy terhadap saham BBRI juga disampaikan Analis Trimegah Sekuritas Jonathan Gunawan dalam laporannya.

BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Transformasi, BRI Luncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1

BACA JUGA:Terus Tumbuh dan Naik Kelas Karena BRI, UMKM Teh Asal Bogor Sukses Tembus Rantai Pasok Global

"Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk BBRI dengan target harga Rp5.400", tulisnya.

Dalam proyeksi terbaru untuk tahun fiskal 2025, Trimegah mengungkapkan meski diperkirakan ada penurunan laba bersih, pemulihan akan terlihat pada paruh kedua tahun ini.

"Kami percaya bahwa momentum pada semester 11/2025 akan meningkat, didukung oleh pemulihan segmen pinjaman mikro dan normalisasi bertahap kualitas aset," ujarnya.

Pemerintah melalui program strategis seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut akan memberikan dampak struktural terhadap likuiditas di pasar massal, khususnya segmen UMKM.

BACA JUGA:BRI Dukung Langkah Kejati Lampung Tangani Dugaan Korupsi Pengelolaan Dana Nasabah

BACA JUGA:Kembali Bersinar di Panggung Internasional, BRI Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025

"Kami memperkirakan transfer likuiditas ke pasar massal akan mulai terlihat pada paruh kedua 2025, didorong oleh skala besar program pemerintah seperti Program Makan Gratis," imbuh Jonathan.

Jonathan menambahkan bahwa program ini dapat mempersempit kesenjangan pertumbuhan dana pihak ketiga antara segmen korporasi dan UMKM.

Bahkan, diperkirakan likuiditas tambahan yang disuntikkan ke ekonomi dapat mencapai Rp342 triliun, atau setara dengan 22,8% dari total pinjaman UMKM industri per April 2025.

Kategori :